Waspadai Bahaya Kotoran Kucing

waktu baca 3 menit
Selasa, 16 Jul 2013 11:24 0 69 Mayrani
 

bahaya kotoran kucingParasit dalam kotoran kucing dapat menimbulkan potensi masalah kesehatan masyarakat, demikian para ahli memperingatkan.

Seperti dilansir dari webMD, kucing meninggalkan sekitar 1,2 juta metrik ton kotoran dalam lingkungannya setiap tahun, itu di Amerika Serikat saja.

DAFTAR ISI

Bahaya Toxoplasma gondii

Beberapa limbah yang mengandung parasit menular yang disebut Toxoplasma gondii, yang baru-baru ini menyebabkan epidemi toksoplasmosis pada orang yang sehat, tidak hanya pada wanita hamil atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Wanita yang baru terinfeksi selama kehamilan dapat menularkan infeksi toksoplasmosis kepada anak-anak yang belum lahir dengan kemungkinan konsekuensi berat seperti penyakit mata dan sistem saraf, menurut U.S. Centers for Disease Control and Prevention.

Penelitian juga mengaitkan T. gondii dengan skizofrenia, gangguan obsesif-kompulsif, rheumatoid arthritis, kanker otak dan bahkan anak-anak bermasalah di sekolah, menurut artikel yang diterbitkan dalam jurnal Trends in Parasitologi edisi 9 Juli.

Ada juga yang menunjukkan bahwa Toxoplasma gondii dapat mempengaruhi memori dan fungsi kognitif lainnya pada orang yang tidak dinyatakan sakit. Dengan mempertimbangkan Toxoplasma gondii sebagai salah satu penyebab gangguan ini menyebabkan kita harus memikirkan kembali kemungkinan resiko kotoran kucing, demikian CNN melaporkan.

“Akumulasi dari oocyst (kista yang mengandung zigot dibentuk oleh protozoa parasit, memiliki dinding luar ganda) Toxoplasma gondii, yang ditemukan dalam kotoran kucing, mungkin bisa menjadi masalah yang lebih besar dari yang kita sadari karena umur parasit yang jelas panjang dan hubungannya dengan beberapa penyakit,” kata E. Fuller Torrey, direktur Stanley Medical Research Institute.

Infeksi Oocyst

Penelitian telah menunjukkan bahwa halaman belakang dan sekitar tetangga mungkin berisi lebih dari 400 oocyst per kaki persegi di tempat-tempat kucing sering meninggalkan kotoran, menurut sebuah rilis berita jurnal. Bahkan oocyst tunggal dapat menyebabkan infeksi.

Kucing biasanya terinfeksi ketika mereka makan unggas, tikus atau hewan kecil lainnya yang terinfeksi. Torrey menyarankan kontrol yang lebih baik pada kucing liar. Hanya sedikit kekhawatiran pada kucing dalam ruangan, katanya.

Kucing tunggal yang terinfeksi dapat menyimpan jutaan oocyst, yang masing-masing dapat bertahan hidup di tanah basah selama 18 bulan atau lebih. Diperkirakan bahwa hanya dibutuhkan satu oocyst untuk menginfeksi manusia.

Selain ibu hamil, orang tidak perlu repot-repot diuji, kata Torrey.

Tips Agar Terhindar dari Infeksis Oocyst

Untuk tetap aman, ikuti saran berikut ini:

• Sampah kucing harus dibuang dengan benar, tidak dibuang ke toilet di mana ia bisa masuk sungai dan danau.

• Kotak pasir dan area bermain anak harus ditutup bila tidak digunakan. Kucingsenang bermain dan membuang kotoran di daerah dengan tanah atau pasir yang gembur. Dalam penelitian terakhir, kami menemukan konsentrasi oocyst yang sangat tinggi dari Toxoplasma gondii di area tersebut. Jika kotak pasir belum tertutup, pasir harus diganti dan kemudian terus tertutup.

• Tukang kebun harus memakai sarung tangan karena kebun merupakan tempat favorit lain untuk kucing bermain. Satu studi melaporkan bahwa tukang kebun mungkin memiliki sebanyak 100 oocyst di kotoran di bawah kukunya.

• Sayuran dari kebun harus dicuci.