Memang, mengingatkan dan menyuruh anak untuk belajar bukanlah perkara yang gampang.
Meskipun ada beberapa anak yang memang hobi belajar namun pada umumnya anak akan merasa malas dan menganggap bahwa bermain jauh lebih menarik dari pada belajar bagi mereka.
Sebagai orang tua, kita juga harus pintar-pintar mengakali dan menyiasati kemalasan anak untuk belajar dengan menciptakan metode dan kreatifitas baru agar anak tertarik untuk belajar, karena proses belajar tidak akan pernah berhenti hingga anak mencapai tingkat pendidikan yang diinginkan.
Beberapa cara yang mungkin bisa anda terapkan agar anak mau dan termotivasi untuk belajar :
1. Jangan membiasakan untuk memarahi anak. Anak yang dimarahi dan dipaksa tetap akan mengikuti keinginan kita untuk belajar, namun mereka akan melakukannya dengan asal-asalan, asal orangtuanya tidak marah lagi.
2. Berikan kata-kata motivasi pada anak agar anak mau belajar. Seperti kepada anak yang masih di kelas satu SD, anda bisa memotivasi dengan mengatakan bahwa guru akan lebih sayang kepada anak yang mau dan rajin belajar.
3. Jika belajar di rumah terkesan membosankan bagi anak, anda sebagai orang tua harus menciptakan atmosfir belajar baru. Mungkin dengan anda menemani dan membantu proses belajar mereka (padahal sebelumnya anda tidak pernah mendampingi), hal ini akan memberikan output yang jauh berbeda.
4. Jangan hanya menyuruh anak belajar dan belajar, sekali-sekali anak butuh refreshing, pikinik dan jalan-jalan untuk menyegarkan pikiran. Dengan itu anak akan kembali merasa segar dan semangat lagi untuk belajar keesokan harinya.
5. Biasakan menetapkan jam belajar anak, sehingga anak merasa mulai punya tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban untuk belajar. Jika perlu, berikan reward atau penghargaan jika si anak sudah melakukannya dengan tepat waktu misalnya dengan memberikan hadiah makanan kesukaannya.
6. Jangan pula terlalu memforsir anak, berikan mereka waktu bermain dengan teman dan waktu menonton dan beristirahat. Setelah itu mereka akan merasa lebih tenang untuk memulai bekajar.
7. Jika hal di atas sudah di jalani dengan baik, maka anak perlahan akan tumbuh kesadaran dirinya untuk belajar demi masa depan dan nilai yang baik, tidak perlu mengancam. Akan lebih baik memotivasi daripada mengancam, karena dengan mengancam nilai anak akan jelek dan akan memberi kesan belajar adalah hal yang mengerikan.
**
Demikianlah tips dan cara mengajak anak agar mau belajar secara sukarela. Yang terpenting adalah jangan pernah memaksa. Memaksa anak untuk melakukan hal yang tidak disukainya akan berdampak buruk pada perkembangan kejiwaan anak nantinya. Lakukan dengan lemah lembut dan kreatif sehingga anak mau mengikuti ajakan Anda untuk belajar.
Sebaiknya Anda bekerja sama dengan guru di sekolah dan sering-seringlah berkonsultasi dengan guru anak untuk mengetahui perkembangan belajar anak. Guru tentu memegang peranan penting dalam proses belajar anak dan biasanya si anak akan mengikuti apa gurunya.
Selamat mencoba.
(foto: ciricara.com)