Buah melon dengan nama latin Cucumis melo, L merupakan jenis tanaman menjalar seperti halnya buah semangka atau buah mentimun.
Ada beberapa jenis buah melon yang tersedia di pasaran saat ini. Meskipun belum sepopuler buah semangka, melon sudah mulai dicari dan peminatnya semakin bertambah.
Terlebih ketika akan memasuki bulan Ramadhan, es buah melon akan laris sebagai salah satu menu berbuka puasa.
Di samping itu, buah melon memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti:
Jika Anda tertarik untuk membudidayakan buah melon yang penuh manfaat ini, kami berbagi informasi cara budidaya buah melon yang mungkin dapat membantu Anda.
DAFTAR ISI
Penyemaian bibit melon bisa dilakukan dengan cara menyiapkan polybag yang ukurannya 30cm. Polybag harus ditinggikan agar bibit tidak mudah tergenang air apalagi pada saat hujan mengguyur.
Setelah itu, buat semacam wadah untuk penyemaian yang dilengkapi dengan sekat-sekat. Sekat tersebut berfungsi untuk mempertahankan posisi tanaman melon agar tetap tegak saat awal tumbuhnya.
Setelah bibit berkecambah maka pada saat itu kita bisa memindahkannya ke polybag yang telah disediakan sebelumnya. Bibit yang sudah memiliki 4 helaian daun sejati sudah siap untuk dipindahtanamkan ke lahan.
Sebelum memindahkan tanaman, jangan lupa buatlah terlebih dahulu lubang pada lahan baru dengan ukuran sekitar 8 – 10 cm bersamaan dengan itu pasanglah ajir yang berbentuk segitiga sama sisi.
Pada lubang diberikan pupuk organik dan anorganik yang mengandung unsur makro. Paling baik memindahan bibit ke lahan dilakukan pada musim kemarau dan saat umur tanaman sekitar 10-15 hari. Pada saat itu kondisi tanaman tidak mudah layu karena akarnya sudah lumayan kuat.
Jarak antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lainnya juga perlu diperhatikan yakni jangan terlalu rapat sehingga semua tanaman bisa terkena sinar matahari yang cukup dalam proses fotosintesis.
Tanaman melon harus terkena terkena sinar matahari yang berlimpah, setidaknya 10-12 jam per hari dengan kelembaban udara sekitar 70 -80. Agar melon dapat bertumbuh dengan baik, dibutuhkan tanah yang kaya bahan organik dengan pH 6,0 – 6,8.
Proses penyiraman tanaman dilakukan sampai buah melon benar-benar siap dipetik kecuali pada saat hujan. Kandungan air yang berlebihan akan membuat bagian batang melon ataupun akarnya akan mudah membusuk karena terserang bakteri agrobacterium (bakteri tanah).
Saat menyiram sebaiknya jangan sampai membasahi buah dan daunnya. Penyiraman dilakukan di waktu pagi hari agar sebelum terjadi proses fotosintesis, air (H2O) dan oksigen(O²) sudah tersedia dan siap diolah untuk menjadi bahan makanannya.
Pada saat tumbuh dan mulai berbuah begitu banyak penyakit yang bisa menyerang tanaman ini, seperti lalat buah dan serangga penggerek. Hal tersebut bisa dicegah dengan cara pembersihan gulma di sekitar tanaman.
Ini akan lebih memudahkan pengontrolan serta pengawasan intensif jika suatu saat tanaman terserang hama. Dan jika terlanjur terserang hama, Anda bisa menyemprotkan racun pestisida sehingga tingkat peroteksi tanaman terhadap hama dan wabah penyakit semakin tinggi.
Para petani akan mendapatkan keuntungan besar setelah masa panen melon jika tanaman tersebut terbebas dati hama penyakit seperti lalat buah dan lain-lain. Maksimalnya hasil panen yang diperoleh akan memberikan keuntungan yang cukup banyak setelah dikurangi dengan modal dan biaya operasionalnya.
**
Nah, demikianlah sedikit info mengenai cara budidaya buah melon. Masa tanam buah melon yang relatif cepat ditambah peminatnya yang terus bertambah, bisa menjadi pertimbangan Anda bila ingin menggeluti bisnis buah melon.
Semoga artikel ini bisa membantu.
(foto: acehtraffic.com)