Genotype Diet
Anda adalah apa yang Anda makan, menurut teori yang berlaku. Tapi siapa pun yang telah melihat temannya melahap banyak makanan tanpa adanya kenaikan satu ons berat badan akan menemukan teori ini sulit untuk dipahami.
Memang, para ilmuwan sekarang menemukan bahwa kemampuan seseorang untuk mendapatkan dan menurunkan berat badan berhubungan erat dengan genetik mereka.
Hasilnya, tidak butuh waktu lama sebelum dokter dapat mengambil profil genetik pasien dan memberikan mereka rencana diet untuk kesehatan yang optimal dan penurunan berat badan. Dokter naturopati, Dr. Peter D’Adamo, telah meresepkan cara ini dan mendapatkan pengikut setia, seperti Opray Winfrey.
Seperti yang dilansir dari body+soul, buku terbaru D’Adamo ‘The GenoType Diet’ (Broadway), didasarkan pada buku terlarisnya, ‘Eat Right For Your (blood) Type’ (Putnam Adult), menunjukkan bahwa konsumsi makanan tertentu berdasarkan genetik adalah kunci agar tetap langsing dan hidup lama.
DAFTAR ISI
Dia mengidentifikasi enam jenis gen dasar dan memberikan rencana makanan yang disesuaikan untuk masing-masing, menekankan makanan dan suplemen yang “akan bekerja paling baik” untuk menurunkan berat badan dan mencegah penyakit seperti kanker.
“Yang paling signifikan, memutuskan makanan yang akan membantu Anda menurunkan berat badan dan mencapai vitalitas, dan penyakit mana yang Anda paling beresiko,” kata Dr. D’Adamo.
Dr. D’Adamo menjelaskan bahwa DNA individu adalah unik, dan itulah sebabnya “satu ukuran cocok untuk semua diet” tidaklah efektif.
Sementara ahli gizi dengan cepat melabeli teori “gimmick (trik atau perangkat yang dimaksudkan untuk menarik perhatian, publisitas, atau bisnis) lain”, dua studi menonjol baru-baru telah menemukan bahwa gen individu memiliki banyak hubungan dengan bagaimana tubuh bereaksi terhadap makanan tertentu.
Suatu studi dari 32.000 orang oleh Genetic Investigation of Anthropometic Traits, menemukan enam gen terkait dengan pengendalian nafsu makan dan obesitas, lima di antaranya aktif di otak.
Jose Ordovas, seorang ahli genetika, mengatakan penelitian mengungkap interaksi kompleks antara diet dan DNA seseorang, yang dapat memberikan “saran lebih personal tentang apa yang harus dimakan dan diminum untuk mencegah penyakit jantung, kanker dan kondisi kronis lainnya”. “Kami berusaha untuk menempatkan lebih banyak sains di balik gizi,” kata Ordovas.
Di masa depan, para ilmuwan berharap untuk menggunakan teknologi gen untuk meningkatkan berat badan. “Kami ingin agar akhirnya memahami… mengapa diet rendah lemak mungkin tidak bekerja pada beberapa orang, namun bekerja pada orang lain,” tuturnya.
Tinggi dan kurus, penuh energi saraf dan rentan terhadap alergi dan asma.
Makan: Kaya daging, makanan rendah gluten.
Makanan super: Daging sapi, domba, salmon, keju keras, liar / beras merah/liar, artichoke, brokoli, jeruk bali.
Hindari: Kacang, biji-bijian, gandum, makanan manis, keju lembut.
Kuat dan berotot, stamina baik.
Makan: Ikan dan daging putih.
Makanan super: Kalkun, ikan putih, kacang hitam, kacang tanah, kacang polong, tahu, biji rami.
Hindari: Makanan bergula, karbohidrat putih, daging merah.
Berotot, bahu lebar, pinggul kecil dan lemak tubuh rendah.
Makan: Polong, hati, kacang-kacangan, keju dan daging.
Makanan super: Hati, domba, ricotta, mozzarella, lentil, lobak, jahe, raspberry.
Hindari: Alkohol dan kafein.
Padat, berat badan naik dengan mudah, memiliki masalah dalam mengolah alkohol dan kafein.
Makan: Tinggi protein, rendah indeks glikemik.
Makanan super: Hati, domba, ricotta, mozzarella, lentil, lobak, jahe, raspberry.
Hindari: Gorengan dan makanan yang di-microwave.
Tinggi dan ramping saat muda, cenderung mendapatkan berat badan sesuai dengan usia.
Makan: nabati, makanan rendah indeks glikemik.
Makanan super: Seabass, keju cottage, kacang tanah, kacang pinus, kacang edamame, tofu.
Hindari: Makanan tinggi indeks glikemik, susu tinggi lemak dan daging.
Bertulang besar dan berotot, kaki panjang. Biasanya peka terhadap masalah kekebalan tubuh.
Makan: Makanan kaya asam lemak esensial (salmon, makarel), daging merah dan susu.
Superfoods: Daging sapi, hati, ikan herring, telur ikan, cheddar.
Hindari: Gluten, barley, oat.
(foto: vogue.com.au)