Risiko Antidepresan Pada Wanita Hamil

waktu baca 2 menit
Kamis, 8 Nov 2012 10:39 0 47 Mayrani
 

Antidepresan Pada Wanita HamilAntidepresan Pada Wanita Hamil 

Dokter telah lama memberikan perhatian terhadap risiko antidepresan terhadap wanita hamil, seperti yang dijelaskan oleh Mayo Clinic dan dikutip dari tulisan Sun Meilan:

Paroxetine SSRI (Paxil) umumnya tidak dianjurkan selama kehamilan. Paroxetine telah dikaitkan dengan cacat jantung janin saat dikonsumsi selama tiga bulan pertama kehamilan.

Selain itu, inhibitor monoamine oxidase (MAOIs) – termasuk phenelzine dan tranylcypromine (Parnate) – umumnya tidak dianjurkan selama kehamilan. MAOIs dapat membatasi pertumbuhan janin dan memperburuk tekanan darah ibu yang tinggi.”

Namun dalam beberapa kasus, antidepresan untuk wanita hamil diyakini diperlukan, terutama jika ada risiko baik terhadap ibu ataupun bayi jika depresi ibu tidak ditangani dengan benar.

Dan sekarang sebuah penelitian baru sekali lagi menyoroti fakta bahwa ada risiko yang terkait dengan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI). SSRI termasuk nama-nama merek seperti Prozac, Zoloft, dan Paxil, bekerja untuk memblokir serapan serotonin kembali yang merupakan bahan kimia yang ditemukan di otak dan diyakini terkait dengan emosi dan suasana hati.

Hasil penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Human Reproduction, menunjukkan sedikit bukti bahwa SSRI yang banyak membantu bagi perempuan depresi selama kehamilan mereka, dan mungkin, pada kenyataannya, dihubungkan dengan masalah kelahiran. Ini menyarankan bahwa wanita hamil harus diberi konseling untuk melihat pilihan lain, terapi perilaku kognitif khususnya.

Penulis utama studi ini adalah Dr. Adam Urato, ketua kebidanan dan ginekologi di MetroWest Medical Center di Massachusetts, yang, bersama dengan peneliti lainnya, melakukan meta-analisis dari penelitian sebelumnya melihat dampak dari antidepresan pada wanita hamil.

Para peneliti percaya bahwa hasilnya sangat berkaitan, serta fakta bahwa SSRI tampaknya tidak efektif, mereka terkait dengan “hasil kehamilan memburuk,” termasuk tingkat prematur, tingkat kelahiran rendah dan peningkatan risiko masalah pernapasan.

Namun demikian, seperti yang dilaporkan dalam USA Today, ahli lain marah pada saran studi tersebut, mengklaim bahwa Urato dan penulis lain telah membesar-besarkan ketidakefektifan SSRI pada wanita hamil.

Seperti Gregory Moore, Direktur Pelayanan Kesehatan di Georgia Tech di Atlanta, serta anggota dari komite American College of Obstetricians and Gynecologists tentang etika, menunjukkan, depresi bisa berakibat fatal. Ahli lain berpendapat bahwa berhenti memberikan antidepresan pada seorang wanita karena dia hamil, terutama jika dia rentan kambuh, bisa berbahaya.

Pada akhirnya, keputusan bagi wanita hamil untuk mengkonsumsi antidepresan harus menjadi salah satu keputusan yang dibuatnya bersama dengan dokter, dimana mereka lebih tau kondisi pastinya dan dapat membuat keputusan.

(foto: mommyish.com)