Hipertiroidisme Terkait Dengan Kematian Akibat Penyakit Jantung

waktu baca 2 menit
Kamis, 2 Mei 2013 13:48 0 20 Mayrani
 

hipertiroid

Tiroid yang terlalu aktif dapat menempatkan beberapa orang pada resiko kematian akibat penyakit jantung, temuan para peneliti.

Dalam sebuah studi kohort retrospektif, pasien dengan hipertiroidisme subklinis memiliki peningkatan resiko kematian 24% akibat penyakit jantung, Christian Selmer, MD, dari Gentofte University Hospital di Denmark, dan rekannya melaporkan pada pertemuan European Congress of Endocrinology di Copenhagen, seperti yang kami lansir dari everydayhealth.com.

Mereka yang memiliki kadar tinggi-normal dari thyroid-stimulating hormone (TSH) juga memiliki 21% peningkatan resiko kematian akibat penyakit jantung.

“Saya pikir pesan yang disampaikan adalah bahwa jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan masalah tiroid, atau memiliki tanda-tanda masalah tiroid, maka mereka harus check-up,” kata Selmer dalam sebuah pernyataan. “Lebih dari itu, dokter keluarga mereka perlu menyadari bahwa tanda-tanda kelainan tiroid dapat mempengaruhi kesehatan jantung, dan mereka harus bertindak berdasarkan itu.”

Irene Weiss, MD, dari New York Medical College, yang tidak terlibat dalam studi ini, mengatakan kepada MedPage Today bahwa studi lain juga telah menunjukkan sedikit peningkatan pada kardiovaskular dan mortalitas pada pasien dengan hipertiroidisme subklinis.

Dalam hipertiroidisme subklinis, kadar TSH rendah, tetapi kadar thyroid hormones thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3) adalah normal. Rendahnya kadar TSH, yang diproduksi di kelenjar hipofisis dan sinyal tubuh untuk memproduksi hormon tiroid, mungkin menunjukkan aktivitas tiroid yang berlebihan.

Hipertiroidisme telah dikaitkan dengan masalah kardiovaskular, tetapi masih belum jelas apakah hipertiroidisme subklinis dan fungsi tiroid tinggi-normal adalah faktor resiko pada kematian kardiovaskular.

Selmer dan rekannya melihat data dari 574.595 pasien, usia rata-rata 49 tahun, yang pergi ke dokter umum dan melakukan uji tiroid antara tahun 2000 dan 2009.

Pasien yang memiliki riwayat penyakit tiroid atau penggunaan obat terkait dikecualikan.

Secara keseluruhan, sekitar 96% pasien memiliki fungsi tiroid normal, 6.264 pasien (1,1%) memiliki hipertiroidisme subklinis, dan 706 pasien ini meninggal. Lainnya, 13.434 pasien, memiliki kadar TSH tinggi-normal, dan 1.013 diantaranya meninggal.

Para peneliti menemukan bahwa pasien dengan hipertiroidisme subklinis secara signifikan lebih mungkin untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular.

Mereka juga menemukan bahwa pasien yang memiliki aktivitas tiroid bahkan hanya sedikit lebih tinggi yang masih dalam batas normal juga memiliki resiko kematian kardiovaskular lebih tinggi.

“Penting untuk diingat bahwa ini merupakan hitungan angka,” kata Selmer. “Kita tidak bisa menunjuk seseorang dan mengatakan ia meninggal karena kondisi tersebut, dan hipertiroidisme subklinis merupakan salah satu faktor resiko.”

“Namun demikian, perlu adanya penanganan serius,” tambahnya.

(foto: veria.com)