Tes Darah Dapat Mengenali Kanker Pankreas Lebih Dini

waktu baca 3 menit
Sabtu, 30 Mar 2013 11:49 0 51 Mayrani
 

tes darah untuk kanker pankreasTes darah

Suatu tes darah baru dapat mendeteksi kanker pankreas yang mematikan lebih awal dari biasanya, mungkin sedikit meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup, menurut sebuah penelitian kecil di Jepang. Baca terus artikel berikut, dikutip dari webmd.com.

“Tes diagnostik baru ini mungkin menjadi metode screening yang aman dan mudah yang bisa memperbaiki prognosis pasien dengan kanker pankreas melalui deteksi dini,” kata pemimpin peneliti Dr. Masaru Yoshida, seorang profesor di divisi penelitian metabolomik di Kobe University Graduate School of Medicine. “Setetes darah mengandung banyak informasi.”

Saat ini, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk penderita kanker pankreas kurang dari 5 persen, terutama karena kanker biasanya telah menyebar pada saat ia terdeteksi.

Pendekatan baru bergantung pada teknologi metabolomik, ilmu yang berfokus pada molekul kecil. Tes darah ini mengukur produk sampingan dari metabolisme, yang disebut metabolit, ditemukan dalam darah.

Dengan mencari perbedaan antara tingkat metabolit pada pasien dengan dan tanpa kanker pankreas, para peneliti mampu mengidentifikasi mereka yang menderita kanker.

Menemukan kanker pankreas lebih awal berarti lebih banyak pasien dengan tumor yang diangkat dan hidup lebih lama daripada kebanyakan pasien saat ini, catat Yoshida.

“Tes konvensional menggunakan darah atau pencitraan yang tidak sesuai untuk screening kanker pankreas dan deteksi dini, sehingga sekarang screening baru dan metode diagnostik untuk kanker pankreas sangat diperlukan,” kata Yoshida.

Saat ini, lebih dari 80 persen kasus kanker pankreas, kanker telah bermetastasis, atau menyebar, sehingga tidak bisa dioperasi, jelasnya.

Seorang pakar tidak berpikir bahwa tes ini merupakan suatu terobosan.

“Ini perbaikan, tapi bukan terobosan,” kata Dr. James D’Olimpio, direktur onkologi pendukung di North Shore-LIJ Cancer Institute di Lake Success, New York.

“Masalahnya adalah itu tidak cukup dini,” katanya.

Bahkan jika tumor kanker dapat diangkat, biasanya sudah terlambat, katanya. Pada saat kanker terdeteksi, bahkan di tahap awal disarankan oleh tes mereka, kanker telah menyebar kemungkinan besar hingga ke luar pankreas, tunjuk D’Olimpio.

“Tes ini dapat mendeteksi kanker saat ia berada pada tahap 1, tapi ini adalah penyakit fatal setelah melewati tahap 0,” kata D’Olimpio. (Tahapan, yang mengacu pada tingkat keparahan kanker seseorang, biasanya berlangsung dari 0 sampai 4.)

“Tingkat kesembuhan pasien masih akan menjadi kurang dari 20 persen,” katanya.

Untuk penelitian ini, yang dipublikasikan secara online 29 Maret dalam Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, para peneliti menggunakan teknologi yang disebut kromatografi gas spektrometri massa untuk menganalisis darah dari partisipan studi.

Tes ini memiliki sensitivitas 71,4 persen dan spesifisitas 78,1 persen ketika ia digunakan pada pasien dengan kanker pankreas dan pasien dengan pankreatitis kronis, para peneliti melaporkan. Sensitivitas mengukur keakuratan tes dalam mengidentifikasi orang dengan kanker pankreas dan spesifisitas mengukur keakuratan tes dalam menyiangi mereka yang tidak memiliki penyakit.

(photo: nutrasourceindustryupdates.blogspot.com)