Kreatin terbentuk dari asam amino dan berperan dalam mengubah makanan menjadi energi. Kita mendapatkan beberapa kreatin makanan, sebagian besar dari daging dan ikan, dan tubuh kita membuat sisanya secara alami. Kreatin juga merupakan suplemen yang populer dan agak kontroversial yang digunakan oleh beberapa atlet dalam keyakinan bahwa ia dapat meningkatkan kinerja.
Baca terus artikel berikut untuk lebih mengenal kreatin, dikutip dari webMD.
DAFTAR ISI
Meskipun digunakan secara luas, bukti bahwa suplemen kreatin meningkatkan kinerja atletik tidak meyakinkan. Potensi manfaat kreatin mungkin tergantung pada banyak faktor, termasuk usia, tingkat kebugaran, makanan, dan aktivitas atletik. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kreatin dapat membantu dengan olahraga yang membutuhkan letusan aktivitas mendadak. Contohnya adalah berlari atau angkat beban. Hal ini juga dapat meningkatkan massa otot pada beberapa orang.
Namun, bukti bahwa kreatin mendongkrak stamina atau kinerja dalam kegiatan aerobik bercampur-baur. Ia mungkin tidak memiliki manfaat yang sama pada orang tua. Karena menyebabkan retensi air, kreatin bisa memperlambat beberapa atlet.
Para peneliti juga mempelajari kreatin sebagai pengobatan untuk banyak kondisi kesehatan. Ada beberapa bukti yang menjanjikan bahwa ia mungkin membantu pada gagal jantung kongestif, penyakit Parkinson, dan distrofi otot. Kreatin juga telah diteliti untuk kondisi seperti penyakit Huntington dan penyakit Lou Gehrig, dan untuk membantu kesehatan tulang. Tapi hasilnya tidak meyakinkan.
Kreatin adalah pengobatan yang belum terbukti. Tidak ada dosis yang ditetapkan. Rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat mendapat 1 sampai 2 gram kreatin harian dari makanan normal.
Sumber makanan alami kreatin termasuk daging, unggas, dan ikan.
– Efek samping dari kreatin mungkin termasuk penyakit ginjal dan gagal ginjal, retensi air, mual, diare, kram, nyeri otot, dan tekanan darah tinggi. Untuk mencegah dehidrasi, para ahli sering menyarankan minum banyak air saat menggunakan kreatin.
– Interaksi. Karbohidrat dalam jumlah besar dapat meningkatkan efek dari kreatin. Kafein dapat menurunkan efeknya. Menggunakan kreatin bersama dengan stimulan seperti kafein, guarana, dan lain-lain berpotensi menyebabkan efek samping kardiovaskular yang berbahaya.
– Resiko. Resiko jangka panjang kreatin tidak diketahui. Orang dengan penyakit ginjal atau hati tidak harus mengambil kreatin. Kreatin dapat mempengaruhi kadar gula darah, sehingga suplemen mungkin tidak aman bagi penderita diabetes. Orang yang memakai diuretik dengan kreatin berada pada peningkatan resiko untuk dehidrasi.
Mengingat kurangnya bukti tentang keamanan, creatine tidak dianjurkan untuk anak-anak atau wanita yang sedang hamil atau menyusui.
(photo: finefarefoods.in )