Ilustrasi bayi tabung
Memiliki seorang anak adalah dambaan bagi setiap pasangan suami istri.
Biasanya sepasang suami istri akan segera memiliki anak beberapa tahun setelah pernikahannya. Namun ada pula yang hingga berpuluh – puluh tahun belum juga dikaruniai seorang anak. Ini merupakan sebuah masalah yang sering terjadi pada sebuah hubungan keluarga.
Ketika mereka telah mencoba berbagai cara agar bisa memiliki anak ternyata belum juga berhasil maka langkah terakhir yang mereka lakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi bayi tabung.
DAFTAR ISI
Bayi tabung atau biasa disebut pembuahan in vitro adalah salah satu istilah di dalam dunia kedokteran yang berarti pembuahan di luar tubuh wanita.
Jadi sel telur maupun sel sperma dikeluarkan dan dibuahi di luar tubuh, kemudian sel telur yang telah terbuahi disimpan di dalam inkubator di dalam laboratorium selama 3- 5 hari, barulah kemudian dimasukkan kembali ke dalam rahim melalui serviks.
Cara ini banyak dilakukan pasangan suami istri yang kesulitan dalam memperloleh keturunan.
Proses bayi tabung diawali dari pemeriksaan kesehatan dahulu, di sini pasangan akan diberikan saran dan kesiapan mental oleh dokter.
Untuk mendapatkan sel telur yang berkualitas yang dapat dibuahi oleh sel sperma dibutuhkan banyak sel telur dari calon ibu. Oleh karena itu akan dilakukan proses perangsangan indung telur agar dapat menghasilkan banyak sel telur.
Selanjutnya akan diambil sperma yang berkualitas dari suami, cara mengeluarkan sperma biasanya dilakukan dengan cara masturbasi. Kemudian dari sel sperma tersebut dipilih yang paling berkualitas, biasanya ditandai dengan gerakannya yang gesit.
Hal terakhir dan paling penting dalam proses bayi tabung adalah proses pembuahan dan perkembangan embrio. Setelah didapatkan sel sperma dan sel telur yang terbaik maka selanjutnya dilakukan proses pembuahan di dalam laboratorium.
Jika pembuahan berhasil maka akan terbentuk embrio, embrio yang berkualitas akan dipilih untuk dimasukkan ke dalam rahim calon ibu. Sementara itu sisa embrio yang lainnya berfungsi sebgai cadangan bila kelak kehamilan gagal.
Bayi tabung bukanlah hal yang baru khususnya di Indonesia. Namun tidak semua orang mampu memiliki bayi tabung sebab membutuhkan biaya yang tidak sedikit bisa mencapai Rp. 60 Juta dari proses pengembangbiakan sampai embrio berada di dalam rahim.
Total waktu yang dibutuhkan untuk menjalani proses bayi tabung hingga 2 minggu lamanya. Semakin tinggi usia seseorang maka peluang keberhasilan bayi tabung semakin kecil, misalnya saja untuk pasangan usia di bawah 35 tahun memiliki peluang keberhasilan hanya 45 – 50 % saja. Sedangkan yang berusia lebih tinggi dari itu akan memiliki peluang keberhasilan yang lebih sedikit lagi.
Walaupun dalam proses pembuahan mengalami perbedaan antara bayi normal dan bayi tabung. Namun ketika lahir ternyata kedua anak tersebut sama saja, dalam hal tingkat kecerdasan dan perilakunya.
Itulah hal – hal yang berkaitan seputar bayi tabung. Tertarik mendapatkan bayi tabung?
(Photo : blog.umy.ac.id)