Pada dasarnya orang ingin menikah agar hubungan mereka menjadi sah di hadapan Agama dan Hukum. Namun, tahukah Anda bahwa menikah ternyata bisa memberikan dampak yang positif bagi kesehatan.
Berikut uraiannya yang kami kutip dari iDiva.
DAFTAR ISI
Tentu saja. Menikah atas dasar suka sama suka atau cinta akan menjadikan Anda lebih bahagia dan bergairah dalam menjalani hidup. Hal ini akan merangsang hormon endorfin yang membuat perasaan Anda merasa senang dan bahagia.
Ketika menikah Anda akan merasa lebih senang dan bahagia sehingga akan membantu meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh dan akan menjauhkan Anda dari virus yang bisa menyebabkan penyakit pilek dan batuk.
Berada dalam hubungan yang stabil (pernikahan) akan membantu Anda merasa nyaman dan berpikir positif mampu untuk melewati segala masalah. Perasaan ini turut membantu mengatasi rasa nyeri dengan lebih baik sebab pasangan Anda akan membantu Anda untuk melewati segala masalah.
Suami atau istri yang peduli pada pasangannya biasanya tidak akan sungkan untuk berbagi peran atau tanggung jawab. Misalnya, Anda tidak perlu khawatir dengan anak yang berada di rumah karena akan ada ayahnya yang mendampingi mereka ketika Anda mendadak harus lembur di kantor.
Siklus menstruasi seorang wanita bergantung pada beberapa hal, yaitu, kesehatan, gizi dan tingkat stres. Wanita yang sudah berumah tangga cenderung tidak akan mudah terkena stres bila di bandingkan dengan wanita yang berusia matang namun belum menikah. Sehingga siklus bulanan atau menstruasi wanita yang telah menikah akan jadi lebih teratur.
Orang yang telah menikah akan jauh dari perasaan gelisah dan cemas yang bisa memicu penyakit. Karena mereka yakin telah memiliki pasangan yang bisa di percaya. Perasaan saling mendukung inilah yang bisa membantu pasangan suami istri melewati setiap masalah yang ada sehingga pikiran mereka akan lebih tenang dan jauh dari stres yang bisa menyebabkan penyakit.
Nah, 6 dampak positif bagi kesehatan yang ditimbulkan setelah menikah. Menikah, bukan hanya menyatukan dua manusia tetapi juga dua pemikiran dengan dua kebiasaan yang berbeda. Selalu berkomunikasi adalah kunci!
(photo: drperrone.com)