HUMBEDE.COM – Banyak orang tak menyadari, bahwa toko ritel memiliki banyak trik yang akan membuat pelanggannya merasa terus ingin menghabiskan lebih banyak dan banyak lagi uang untuk berbelanja.
Tentu bukanlah hal sulit melakukan penjualan, ketika para riteler sudah sangat mengerti apa yang ada dalam pikiran anda. Meyakinkan para calon konsumen untuk berbelanja lebih memang semudah menaruh harga barang pada gantungan harga berwarna merah.
Bahkan, otak seorang pria ternyata bisa tertuju langsung pada gantungan harga yang berwarna merah di mana mereka percaya jika harga tersebut bisa ditawar. Kajian Universitas Oxford menemukan bahwa para pria Inggris percaya mereka akan lebih berhemat dua kali lipat dibandingkan mereka membeli barang dengan harga tertera pada gantungan hitam atau putih.
Peneliti utama Dr Nancy Puccinelli menyatakan: “Ketika seorang pria melihat harga pada gantungan merah, mereka akan merasa lebih positif dan berpikir akan lebih banyak uang bisa dihemat.
Berikut adalah beberapa bocoran trik yang digunakan para riteler atau pemilik brand untuk menggaet lebih banyak minat pelanggan seperti dilansir dailymirror.uk.
Trik-trik ini dikemukakan oleh seorang konsultan visual merchandising Karl McKeever, penasihat brand-brand besar, seperti Marks & Spencer, New Look, dan Sainsburry’s. Penasaran? Baik anda sebagai pelanggan atau penjual, mari disimak:
DAFTAR ISI
Banyak toko menggunakan lantai di bagian bawahnya untuk menggiring anda membeli barang-barang mahal dan membuat anda tetap berlambat-lambat melihat pajangan berbagai produk.
Beberapa supermarket memiliki variasi ukuran untuk permukaan lantainya. Ukuran kecil akan membuat roda troley anda berbunyi klik lebih sering, dan anda akan berpikir jalan terlalu cepat, sehingga anda mulai melambatkan lagi, di depan jejeran produk.
Para riteler juga menggunakan kombinasi antara lantai yang lembut dan karpet untuk melambatkan langkah kaki anda. Karpet memiliki efek membuat anda lebih lambat lagi berjalan. Warna lantai kayu yang lebih gelap membuat pria semakin bergairah belanja, sementara warna lantai kayu lebih cerah lebih berpihak pada para wanita.
Di dalam toko yang lebih luas, zona tinggal merupakan wilayah yang akan menggiring para pelanggan lebih dalam lagi melihat berbagai hal dan informasi yang ada di dalamnya. Pada skala lebih kecil, toko fesyen banyak menggunakan area tak terpakai untuk menunjukkan model-model terbaru, sedangkan supermarket bisa meletakkan bunga segar dan koran terbaru.
Menurut Karl, area ini merupakan tempat di mana para pelanggan bisa merasa nyaman dan tenang dari keramaian, sehingga mereka bisa memutuskan akan pergi kemana lagi.
Sudah menjadi rahasia umum, jika lantunan lagu tertentu dapat memengaruhi penjualan produk. Peneliti Universitas Leicester menemukan lagu Prancis dan Jerman yang dimainkan di supermarket wine mampu menaikkan penjualan wine khas Prancis dan Jerman.
Karl mengatakan, jika di toko fesyen anak muda, lagu-lagu berenergi cepat dapat meningkatkan detak jantung lebih cepat bagi pelanggan anda, menciptakan kondisi hingar bingar yang mampu meningkatkan penjualan. Sebaliknya, pada toko kecantikan, lagu romantis dapat membuat pelanggan membeli lebih banyak kosmetik.
Banyak toko memiliki aroma khas tertentu, seperti roti panggang untuk membuat pelanggan anda mendapat efek rasa lapar serta langsung menggiringnya pada zona makanan.
Saat ini, toko-toko baju anak-anak di pinggir jalan menggunakan wewangian bedak bayi dan aroma kulit berkualitas tinggi pada toko-toko para desainer top. Menurut Karl, bedak bayi memiliki korelasi erat dengan masa anak-anak, yang bersifat menenangkan para pelanggan, serta mendorong mereka untuk membeli produk.
Jika anda datang ke toko pakaian dan melihat tumpukan pakaian awur-awuran di atas keranjang atau rak, jangan buru-buru berpikir bahwa pegawai toko tersebut sembrono. Hal ini kerap kita jumpai pada berbagai toko baju, dan justru itu menjadi salah satu trik mereka untuk menggaet lebih minat belanja konsumen.
Kenyataan, ada beberapa pelanggan yang merasa tak nyaman untuk melihat barang-barang yang terlihat terlalu rapi ditata dan terkesan belum tersentuh sama sekali. Karl mengatakan, atas meja yang penuh tumpukan pakaian dan terkesan berantakan justru lebih banyak mendatangkan konsumen.
Penerangan yang tepat merupakan hal vital untuk penjualan produk. Misalnya, untuk toko baju dalam, akan lebih memilih penerangan yang lembut. Namun, supermarket sayuran akan lebih menggunakan lampu yang terang benderang untuk memperjelas kesegaran produk sayuran mereka.
Menurut Karl, teknik penerangan yang salah dapat membuat pelanggan batal membeli. Jika, toko makanan segar memilih penerangan lebih terlihat keabuan, toko pakaian akan memilih penerangan yang cenderung redup. Jadi, sangat penting untuk menerapkan teknik yang tepat.