Tertidur saat mengemudi, salah satu gejala hipersomnia
DAFTAR ISI
Hipersomnia, atau kantuk yang berlebihan, adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki kesulitan untuk tetap terjaga di siang hari.
Orang yang memiliki hipersomnia bisa tertidur setiap saat, misalnya, di tempat kerja atau bahkan saat mengemudi. Mereka juga mungkin memiliki masalah lainnya yang berkaitan dengan tidur, termasuk kekurangan energi dan kesulitan berpikir jernih.
Pasien sering mengalami kesulitan bangun dari tidur yang panjang, dan mungkin merasa bingung. Gejala lain mungkin termasuk kecemasan, iritasi meningkat, energi menurun, gelisah, berpikir lambat, bicara lambat, kehilangan nafsu makan, halusinasi, dan kesulitan daya ingat. Sementara yang lain kehilangan kemampuan untuk berfungsi dalam keluarga, pengaturan sosial, pekerjaan, atau lainnya.
Hipersomnia dapat disebabkan oleh gangguan tidur lain (seperti narkolepsi atau sleep apnea), disfungsi sistem saraf otonom, atau penyalahgunaan obat atau alkohol.
Dalam beberapa kasus, ia merupakan hasil dari masalah fisik, seperti tumor, trauma kepala, atau cedera pada sistem saraf pusat. Obat tertentu, atau penarikan obat-obatan, juga dapat menyebabkan hipersomnia. Kondisi medis termasuk multiple sclerosis, depresi, ensefalitis, epilepsi, atau obesitas dapat menyebabkan gangguan tersebut.
Beberapa orang tampaknya memiliki kecenderungan genetik terhadap hipersomnia. Pada orang lain, tidak ada diketahui penyebabnya.
Pengobatannya adalah simtomatik alami. Stimulan, seperti amphetaminep, methylphenidate, dan modafinil, dapat diresepkan. Obat lainnya yang digunakan untuk mengobati hipersomnia termasuk clonidine, levodopa, bromokriptin, antidepresan, dan monoamine oxidase inhibitor.
Perubahan perilaku (misalnya menghindari pekerjaan malam dan kegiatan sosial yang menunda waktu tidur) dan diet mungkin menawarkan beberapa bantuan. Pasien harus menghindari alkohol dan kafein.
(photo: informe21.com)