HUMBEDE.COM – Dalam istilah medis, batuk berdarah disebut dengan hemoptisis. Batuk berdarah dapat ditandai dengan kondisi medis yang serius seperti infeksi, kanker dan masalah dalam pembuluh darah atau di paru-paru.
Batuk berdarah biasanya membutuhkan evaluasi medis kecuali hemoptisis karena bronkitis. Hemoptisis juga bisa berasal dari perdarahan di luar paru-paru dan saluran udara.
DAFTAR ISI
Untuk penderita batuk berdarah, pengujian berfokus pada penentuan tingkat perdarahan dan risiko pernapasan. Penyebab hemoptisis kemudian harus diidentifikasi.
Pengujian batuk darah dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Riwayat dan Pemeriksaan Fisik
Dengan melihat riwayat kesehatan dari pasien, dokter akan mencoba mencari tahu penyebab lain dari batuk berdarah yang dialami pasien. Selain itu pemeriksaan fisik juga sangat penting untuk dilakukan.
2.Melakukan Sinar X-ray Dada
Melakukan sinar x-ray akan menunjukkan massa di dada, cairan atau masalah yang berada di paru-paru apakah ada kelainan atau dalam keadaan normal.
3. Computed tomography (CT scan)
Dengan memproduksi gambar rinci dari struktur dada, CT scan akan mengungkapkan beberapa penyebab batuk darah.
4. Bronkoskopi
Kemajuan di bidang ilmu kedokteran sudah dapat di lihat dengan menggunakan endoskop (tabung fleksibel dengan kamera di ujungnya) dimana akan dimasukkan melalui hidung atau mulut untuk mencapai tenggorokan dan saluran udara. Menggunakan bronkoskopi, akan lebih memudahkan untuk mengidentifikasi penyebab hemoptisis.
5. Melakukan Penghitungan darah lengkap (CBC)
Melakukan tes untuk mengetahui jumlah sel darah putih dan merah dalam darah, bersama dengan trombosit (sel yang membantu penggumpalan darah ).
Nah, setelah dilakukannya pengidentifikasian untuk mengetahui penyebab batuk berdarah, saatnya untuk menjalani pengobatan.
Untuk para penderita batuk darah, pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan pendarahan, serta mengobati penyebabnya. Pengobatan untuk batuk berdarah dalam medis meliputi:
1. Embolisasi arteri bronkial
Dokter akan memasukkan kateter melalui kaki ke arteri yang memasok darah ke paru-paru. Dengan menyuntikkan pewarna dan melihat arteri pada layar video, dokter mengidentifikasi sumber perdarahan. Arteri kemudian diblokir, menggunakan kumparan logam atau zat lain.
2. Bronkoskopi
Alat di ujung endoskopi dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyebab batuk berdarah. Sebagai contoh, sebuah balon digelembungkan di dalam saluran pernapasan yang akan membantu menghentikan perdarahan.
3. Bedah
Jika Anda sudah mengalami masalah batuk parahh, maka perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat paru-paru (pneumonectomy).
Untuk mengetahui tanda dari batuk berdarah, Anda dapat mewaspadainya dengan ciri atau tanda dari batuk berdarah berikut ini:
Jika Anda mengalami beberapa tanda di atas, hubungi dokter atau lakukan pemeriksaan langsung untuk mendapatkan penanganan selanjutnya. Batuk berdarah bisa menjadi masalah yang serius saat penanganan tidak dilakukan tepat waktu.
Semoga artikel ini bermanfaat.