HUMBEDE.COM – Selama ini kita meyakini bahwa krim SPF (Sun Protection Factor) atau tabir surya cukup efektif mencegah kulit terkena dampak buruk dari paparan sinar matahari.
Namun, masih ada faktor penting lainnya yang harus dipertimbangkan, terutama jika ingin menggunakan cara-cara yang lebih alami.
Ketika musim kemarau tiba, paparan sinar matahari tentu tak dapat dihindari begitu saja, simak cara-cara cerdas berikut untuk meminimalkan risiko akibat dampak buruknya, dilansir dari Allwomenstalk.com:
DAFTAR ISI
Salah satu cara mencegah dampak buruk paparan matahari adalah mengkonsumsi tomat. Buah tomat mengandung likopen, khususnya saat dimasak, yang mana dapat membantu kulit dari kemungkinan terbakar matahari.
HowStuffWorks.com mencatat bahwa khasiat likopen semakin efektif jika dikonsumsi secara rutin selama beberapa bulan. Singkatnya, jangan makan tomat besok dan bepergian tanpa menggunakan krim anti matahari.
Astaxanthin merupakan karotenoid alami yang dapat ditemukan pada sejenis alga dan organisme tertentu. Mengkonsumsinya dengan udang dan salmon bisa menjadi pilihan efektif guna menangkal sinar matahari dari dalam tubuh.
Karotenoid yang kuat ini mampu menembus sel kulit dan melindunginya dari dampak sinar ultraviolet (UVA). Astaxanthin juga dikenal dapat membantu, melembapkan melembutkan kulit dan menjaga elastisitasnya, sekaligus meminimalkan bintik-bintik hitam.
Adakah yang tidak bisa dilakukan teh hijau? Teh hijau telah dipercaya dapat melindungi kulit dari dampak sinar ultraviolet. Kumpulan zat katekin pada teh hijau membantu melindungi kulit dari papar sinar matahari, asalkan Anda rutin meminum dua cangkir teh hijau dalam sehari.
Selain itu, teh hijau mengandung zat antioksidan yang dapat membantu mengontrol peradangan dan menghambat perkembangan tumor.
Cara berikut ini tentu sangatlah jelas, namun bukan berarti kita harus terus menerus berada di dalam ruangan. Tentu banyak cara untuk menyiasatinya. WebMD merekomendasikan agar menjauh dari paparan matahari langsung mulai dari jam 10 pagi hingga 4 sore, di mana pada waktu-waktu tersebut, paparan sinarnya paling kuat.
Namun, jika Anda terpaksa tak bisa menghindar pada jangka waktu tersebut, cobalah untuk berlindung pada bayangan pehononan, menggunakan topi, payung, kacamata UV, atau baju lengan panjang. Gunakanlah perlengkapan tersebut semaksimal mungkin.
Saran ini mungkin terdengar agak janggal, apalagi sinar matahari menjadi sumber utama penghasil vitamin D untuk tulang. Namun, vitamin D sangat penting untuk beberapa alasan, termasuk melindungi dari dampak buruk ultraviolet dan kemungkinan dapat meningkatkan toleransi tubuh terhadap paparan langsung matahari.
Vitamin D juga bisa diperoleh dari suplemen dengan minyak ikan atau makanan seperti produk susu, dedaunan hijau, atau lemak ikan.
Beberapa obat-obatan, seperti tetracycline dan doxycycline, sebetulnya dapat meningkatkan sensitivitas matahari dan menyebabkan kulit Anda terbakar lebih mudah. Jadi pastikan Anda memeriksa resep obat-obat sebelum mengkonsumsinya.
Jika anda belum yakin, hubungi langsung dokter atau ahli farmasi Anda.
Ya, walau berada di urutan terakhir, krim tabir surya tetap harus ada dalam daftar. Intinya, jangan pernah bepergian tanpa perlindungan ekstra. Pastikan Anda mengoleskan krim anti UV ke bagian tubuh tertentu yang kemungkinan terkena paparan matahari, seperti wajah dan leher, sekitar 10 menit sebelum Anda keluar.
(photo: forum.cari.com.my)