Diare menggambarkan pergerakan usus (tinja) yang longgar dan berair. Banyak orang yang mengalami diare sekali atau dua kali setiap tahun, biasanya berlangsung dua sampai tiga hari dan dapat diobati dengan OTC obat-obatan.
Beberapa orang mengalami diare sebagai bagian dari sindrom iritasi usus besar atau penyakit kronis usus besar lainnya. Diare merupakan defekasi encer atau buang air besar terus-menerus dengan feses yang memiliki kandungan air berlebihan (cair). Jika terjadi sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari, maka kemungkinan Anda sedang terkena diare.
Diare bisa menyerang siapa saja, dan tanpa mengenal usia, mulai dari bayi, anak-anak, orang tua hingga lanjut usia. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi.
DAFTAR ISI
Secara garis besar, diare dapat digolongkan ke dalam 3 jenis:
– Diare Osmotik berarti bahwa sesuatu di usus mengambil air dari tubuh ke dalam usus. Diare osmotik disebabkan adanya perbedaan tekanan osmotik pada usus sehingga cairan tubuh keluar menuju usus. Contoh umum adalah diare “permen karet”, dimana sorbitol (jenis gula pengganti) tidak mampu diserap oleh tubuh menyebabkan tekanan osmotik usus meningkat dan menarik cairan tubuh ke dalam usus, yang menyebabkan diare.
– Diare Sekretorik merupakan diare karena tubuh melepaskan cairan ke usus ketika itu tidak seharusnya terjadi. Banyak infeksi, obat-obatan, dan kondisi lain menyebabkan diare sekretorik.
– Diare Exudative merupakan diare yang mengacu pada timbulnya darah dan nanah dalam tinja. Darah dan nanah dalam tinja muncul karena adanya peradangan usus, seperti Penyakit Crohn atau kolitis ulseratif, dan beberapa penyakit infeksi lainnya.
Penyebab paling umum dari diare adalah virus yang menginfeksi usus. Infeksi ini biasanya berlangsung selama dua hari dan kadang-kadang disebut flu usus atau flu perut.
Diare juga bisa disebabkan oleh:
– Infeksi oleh bakteri (penyebab sebagian besar jenis keracunan makanan)
– Infeksi oleh organisme lain
– Makan makanan yang mengganggu sistem pencernaan
– Alergi terhadap makanan tertentu
– Obat-obatan
– Terapi radiasi
– Penyakit usus (Penyakit Crohn, kolitis ulserativa)
– Malabsorpsi (di mana tubuh tidak mampu menyerap nutrisi memadai tertentu dari diet)
– hipertiroidisme
– Beberapa jenis kanker
– Penyalahgunaan laksatif
– Penyalahgunaan alkohol
– Bedah Saluran pencernaan
– Diabetes
Diare dapat juga diakibatkan oleh konstipasi (sembelit), terutama bagi orang-orang yang memiliki sindrom iritasi usus besar.
Infeksi diare dapat menyebar melalui:
– Tangan kotor
– Makanan atau air terkontaminasi
– Beberapa hewan peliharaan
– Kontak langsung dengan kotoran (yaitu, dari popok kotor atau toilet)
Jika Anda memiliki kasus diare ringan, Anda hanya bisa membiarkannya berlalu, atau Anda dapat mengobatinya dengan obat yang tidak membutuhkan resep dokter. Nama merek umum termasuk Pepto-Bismol, Imodium AD, dan Kaopectate, yang tersedia dalam bentuk cairan atau tablet. Ikuti petunjuk pada kemasan.
Selain itu, Anda juga harus minum setidaknya enam (8-ons) gelas cairan per hari. Pilih jus buah tanpa ampas, kaldu, atau soda (tanpa kafein). Kaldu ayam (tanpa lemak), teh dengan madu, dan minuman olahraga juga pilihan yang baik. Daripada minum cairan dengan makanan Anda, minum cairan di antara waktu makan. Minumlah sedikit cairan namun sering.
Jika daerah dubur Anda menjadi sakit karena sering buang air besar, atau jika Anda mengalami gatal, terbakar, atau nyeri saat buang air besar:
– Cobalah mandi air hangat. Setelah itu, tepuk-tepuk area hingga kering (jangan digosok) dengan handuk yang bersih dan lembut.
– Oleskan krim wasir atau petroleum jelly putih ke anus.
(photo: Shutterstock)