HUMBEDE.COM – Di masa kampanye ini memang sering memberikan cerita – cerita menarik bagi pelaku politik maupun masyarakat. Serangan politik dengan berbagai macam cara dapat dilakukan untuk merebut hati masyarakat atau bahkan menjatuhkan pihak tertentu dalam politik.
Salah satu “agresi” yang dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon adalah mengirimkan pesan massal melalui jaringan Blackberry Messenger. Tidak seperti biasanya, Fadli Zon kali ini mengirimkan pesan berupa puisi satir yang berjudul “Air Mata Buaya” ke publik.
Dalam puisi “Air Mata Buaya” ini. Fadli Zon menulis sindiran kepada sosok yang selalu menampilkan kesederhanaan tapi hobi menghambur – hamburkan uang, mengaku jujur namun berdusta, mengaku nasionalisme tapi menjual asset negara.
Banyak spekulasi tentang kepada siapa puisi ini ditujukan Sayangnya, Fadli masih enggan untuk mengungkap kepada siapa puisi ini ditujukan. Tetapi, isi dari puisi ini mirip dengan sindiran yang sering dilontarkan Prabowo kepada PDIP
PDIP: Sabar!
Menanggapi hal tersebut, ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun berpendapat bahwa PDIP memilili hal yang lebih besar untuk diselesaikan daripada menanggapi puisi “Air Mata Buaya” itu. Dia juga heran kenapa Gerindra tak henti – hentinya melempar sindiran ke PDIP.
“Kami lebih berpikir hal yang lebih besar daripada serang menyerang. Kepala boleh panas, hati tetap harus dingin,” ujarnya seperti yang dilansir di detik (26/3/2014)
Berikut puisi “Air Mata Buaya” yang ditulis oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang beredar di jaringan BlackBerry Messenger, Rabu (26/3):
Airmata Buaya
Kau bicara kejujuran sambil berdusta
Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Singapura
Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara
Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam
Kau bicara antikorupsi sambil menjarah setiap celah
Kau bicara persatuan sambil memecah belah
Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi
Kau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpangan
Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita
Kau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang sama
Kau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mata
Air mata buaya
Fadli Zon, 26 Maret 2014