Kale merupakan sayur yang sangat bernutrisi dan terdapat sejumlah manfaat kesehatan terkait pengonsumsiannya. Sayuran ini tergolong famili Brassica, bersama brokoli, kubis, dan kembang kol.
Riset mengindikasikan bahwa kale bukan sekedar sayuran penuh nutrisi, memasukkannya dalam menu diet dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan juga mengurangi resiko penyakit jantung.
Demikian sebagaimana diulas dalam Medical News Today, Senin (03/02/14).
Pada artikel berikut ini terdapat rincian nutrisi kale, potensi manfaat kesehatan, serta resiko dan peringatan yang perlu diketahui.
DAFTAR ISI
Mineral dan vitamin – kale merupakan sumber yang kaya akan vitamin K, vitamin A, beta-karoten, kalsium, dan vitamin C.
Sayur ini juga mengandung tembaga, mangan, dan potassium.
Serat makanan – kale cukup kaya akan serat makanan, yang membantu meningkatkan kelancaran pencernaan. Seratur gram kale mengandung serat sejumlah 3,6 gram.
Antioksidan – kale mengandung karotenoid dan flavonoid yang diduga membantu mencegah perkembangan kanker.
Perhitungan kalori – sekitar 80 persen kale tersusun dari air dan hitungan kalorinya sangat rendah. 100 gram penyajian kale hanya mengandung 49 kkal dan tak memiliki kandungan lemak.
Penting dicatat bahwa kale yang dimasak tidak memiliki manfaat yang sama dengan kale yang mentah.
Penulis salah satu studi menyimpulkan bahwa “proses pemasakan kale menghasilkan aktifitas yang menurun pada antioksidan terutama vitamin C, polifenol, sampai tingkat ?-karoten yang lebih sedikit.”
Manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan kale meliputi: menghambat pertumbuhan sel kanker, mengurangi resiko penyakit arteri koroner, dan menurunkan kadar kolesterol jahat.
Kale dapat mengurangi resiko beberapa jenis kanker
Kale, bersama sayuran lain dari genus Brassica, mengandung senyawa organosulfur. Senyawa ini diduga meminkan peran penting dalam mencegah perkembangan beberapa jenis kanker.
Riset telah menemukan bahwa senyawa organosulfur dapat menghambat pertumbuhan sel kanker prostat. Senyawa ini terpecah di dalam tubuh menjadi isothiocyanates – yang dapat memicu enzim penghancur kanker.
Kale dapat menurunkan resiko penyakit arteri koroner
Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa kale mengandung senyawa yang dapat membantu menurunkan resiko seseorang mengalami perkembangan penyakit arteri koroner.
Salah satu studi, yang dipublikasikan dalam Biomedical and Environmental Sciences, menguji efek suplementasi jus kale (Brassica oleracea acephala) selama 3 bulan terhadap faktor resiko penyakit arteri koroner di antara pria hiperkolesterolemik.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa “jus kale secara menguntungkan dapat mempengaruhi profil serum lipid dan sistem antioksidan, dan oleh karenanya berkontribusi mengurangi resiko penyakit arteri koroner.
Kale dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat
Kale mengandung pemisah asam empedu (bile acid sequestrants), yang merupakan getah yang menunjukkan prospek dalam menurunkan kadar kolesterol jahat.
Sebuah tinjauan studi klinis bile acid sequestrants/ pemisah asam empedu untuk menurunkan kadar plasma lipid menunjukkan bahwa “pemisah asam empedu cholestyramine dan colestipol,merupakan agen yang baik dalam menurunkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang bersirkulasi “.
Meskipun kaya nutrien, ada beberapa orang yang semestinya tak memakan terlalu banyak kale. Sayuran ini mengandung sejumlah besar vitamin K yang dapat mengganggu pengenceran darah atau obat anti-koagulen seperti warfarin.
Sebagai tambahan, American Association of Retired Persons mengingatkan masyarakat agar tak terlalu banyak mengonsumsi kale karena dapat mengganggu sistem pencernaan.