5 Mitos Mengejutkan mengenai Nyeri Punggung

waktu baca 3 menit
Rabu, 28 Agu 2013 11:40 0 52 Maryamah Karpov
 

nyeri punggungSaat Anda melakukan banyak aktivitas, akan membuat tubuh menjadi tegang dan terasa ngilu atau pegal. Selain disebabkan karena kerja yang tiada henti, hal ini dapat menjadi salah satu tanda kelalaian Anda dalam menggunakan fungsi tubuh.

Akibatnya sejumlah penyakit dapat menyerang Anda di usia muda tanpa harus menunggu sampai usia lanjut. Salah satu penyakit yang paling umum dirasakan oleh Anda yang berkecimpung dalam dunia kerja yaitu rasa nyeri pada tulang belakang.

Apalagi untuk Anda yang lebih sering bekerja di depan komputer dan di belakang meja, jangan heran jika nyeri tulang punggung sering sekali Anda rasakan. Jika Anda yang memiliki kebiasaan seperti ini, sangat disarankan untuk perbanyak minum air putih dan berdiri setidaknya 1 atau 2 jam setelah duduk.

Berikut beberapa mitos mengenai nyeri tulang belakang, yang kami rangkumkan untuk Anda.

DAFTAR ISI

Mitos 1 : Duduk dalam Posisi Tegak

Sering dikatakan bahwa nyeri punggung disebabkan oleh posisi duduk yang tidak tegak saat bekerja. Meskipun benar bahwa duduk dalam posisi ini lebih baik dari pada membungkuk tetapi beberapa dokter lebih menyarankan untuk duduk dalam posisi yang nyaman.

Anda tidak harus duduk dalam posisi tegak selama berjam-jam, Anda cukup duduk dengan posisi nyaman karena tulang punggung secara alami akan mencari posisi terbaik. Anda dapat menambahkan bantal sebagai ganjalan untuk membuat punggung merasa lebih nyaman dan membiarkan kaki menjuntai ke lantai.

Mitos 2: Mengangkat Beban

Mengangkat beberapa barang berat, biasanya dikatakan sebagai salah satu penyebab nyeri punggung sehingga dapat menyebabkan cedera. Tetapi sebenarnya tidak ada hubungan dari mengangkat barang berat dengan nyeri tulang belakang.

Hal ini lebih ditekankan bahwa saat mengangkat barang sesuaikan ukuran barang dengan tenaga yang dimiliki sehingga tidak akan membuat nyeri tulang belakang Anda karena setiap manusia memiliki jenis kekuatan yang berbeda-beda. Jadi sebaiknya tidak memaksakan diri mengangkat sesuatu yang terlalu berat.

Seperti pepatah bijak yang mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Hal ini lebih disarankan agar Anda belajar cara yang tepat untuk angkat barang berat dengan menekuk lutut Anda, bukan membebankan seluruh berat benda pada tulang belakang Anda.Pemilihan jenis sepatu juga sangat berpengaruh saat Anda mengangkat barang yang berat, karena itu sebaiknya pilih jenis sepatu yang nyaman digunakan.

Mitos 3 : Obesitas tidak ada Hubungannya dengan Back Pain

Percaya atau tidak, obesitas ternyata memiliki hubungan dengan nyeri punggung. Sebagian orang menganggap obesitas tidak memiliki hubungan dengan sakit punggung. Tetapi faktanya, dengan meningkatnya berat badan secara terus menerus, pada bagian perut akan memberikan tekanan pada tukang belakang Anda karena menahan berat lemak yang terdapat pada perut.

Mitos 4 : Olahraga Berat

Saat mengunjungi pusat kebugaran, Anda mungkin enggan untuk mencoba bagian alat berat karena takut akan menderita resiko nyeri tulang belakang. Padahal berolahraga secara teratur dengan menggunakan alat berat akan meringankan nyeri punggung. Selain itu, juga akan mencegah cedera mendadak (otot Anda lebih fleksibel dan meningkatkan daya tahan dengan latihan secara teratur) atau kambuhnya sakit punggung.

Kebanyakan dokter menyarankan untuk memilih latihan cardio sebagai terapi dibandingkan memilih obat penghilang nyeri. Biasanya satu set latihan dengan peningkatan intensitas dapat meningkatkan fleksibilitas punggung Anda dan mengurangi rasa sakit.

Mitos 5: Pijatan Menyembuhkan Nyeri Punggung

Telah terbukti secara ilmiah bahwa memijat otot dapat meningkatkan sirkulasi darah di bawah lapisan epidermis dan meredakan nyeri. Dengan memijat juga dapat mengusir racun yang mungkin telah terakumulasi dalam tubuh dan meningkatkan efisiensi impuls transmisi.

**

Demikian beberapa kumpulan mitos mengenai nyeri pada tulang punggung yang  kami rangkumkan untuk Anda. Percaya atau tidak itu tergantung dari tanggapan Anda. Sebaiknya berkonsultasi dengan pihak yang lebih ahli, dalam hal ini adalah seorang dokter spesialis. Semoga bermanfaat.