Perawatan Pasca Kuret

waktu baca 3 menit
Sabtu, 6 Jul 2013 20:25 0 327 Tim Redaksi
 

Perawatan Pasca KuretKehamilan adalah masa yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan suami istri.

Saat dinyatakan hamil, seorang calon ibu akan mengubah pola hidupnya, termasuk diantaranya tidak boleh capek, menjaga pola makan, dan lain-lain.

Trimester pertama kehamilan adalah masa paling kritis pada setiap kehamilan, dimana masa ini adalah paling rawan terjadi keguguran.

Jika terjadi keguguran atau ada indikasi kelainan pada janin, atau janin tidak tumbuh, maka biasanya dokter akan memutuskan untuk dilakukan tindakan kiret atau dalam istilah medis disebut kuretase.

Apa yang dimaksud kuretase?

Kuretase adalah tindakan operasi kecil untuk membersihkan rahim dari sisa-sisa janin dan jaringan yang tidak tumbuh akibat kehamilan yang gagal berkembang.

Menurut penelitian, 1 dari 5 ibu hamil harus dikuret karena beberapa alasan. Sebagian ibu takut akan hal ini karena mendapat informasi bahwa dikuret itu rasa sakitnya bisa dua kali lebih sakit dibanding sakit saat melahirkan.

Tetapi ibu tidak perlu khawatir, karena saat ini proses kuretase biasanya dilakukan dalam kondisi bius total. Jadi pada saat sudah sadar, ibu sudah tidak merasakan sakit lagi karena rahimnya sudah benar-benar bersih dari jaringan/sisa-sisa janin atau calon janin tadi.

Setelah kuretase adalah masa pemulihan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada masa pemulihan ini, antara lain:

Pertama

Jika ibu termasuk kondisi lemah, maka ada baiknya melakukan bedrest atau istirahat dalam waktu 5-7 hari setelah tindakan kuretase dilakukan.

Umumnya pasien yang dikuret tidak harus menjalani rawat inap di rumah sakit, mereka langsung diperbolehkan pulang. Tetapi di rumah, disarankan mereka untuk tidak dulu melakukan pekerjaan yang berat, agar luka di rahim dapat segera sembuh dan tidak terjadi infeksi.

Kedua

Jika ibu masih mengeluarkan darah selama 7-10 hari pasca kuretase, hal tersebut masih dianggap wajar jika darah yang keluar masih dalam jumlah yang normal.

Hal yang perlu diwaspadai adalah jika terjadi pendarahan (darah keluar dalam jumlah banyak), disertai rasa nyeri pada perut bagian bawah. Segera periksakan ke dokter karena dikhawatirkan terjadi infeksi pada bekas operasi.

Dalam kondisi normal, biasanya pasien akan diminta datang untuk kontrol kembali dalam waktu satu minggu. Meskipun Anda merasa sudah sehat, pastikan Anda datang kembali pada jadwal kontrol tersebut, karena dokter yang akan memastikan kondisi Anda apakh sudah benar-benar sehat.

Ketiga

Agar luka di rahim cepat kering, makanlah makanan yang mengandung protein tinggi, seperti telur, daging, ikan-ikanan, serta sayur-sayuran untuk memperlancar BAB Anda.

Pastikan juga Anda mengkonsumsi buah-buahan. Intinya tetap jalankan pola makan sehat. Mengkonsumsi sari kurma juga dipercaya dapat mempercepat pengeringan luka di rahim pasca tindakan kuretase.

Keempat

Pasca tindakan kuretase, rahim ibu belum langsung sembuh total. Untuk itu disarankan agar tidak melakukan hubungan badan terlebih dahulu dengan suami, minimal untuk 40 hari pertama. Mengapa? Karena ternyata hal ini bisa memicu kontraksi pada rahim yang bisa menyebabkan pendarahan.

Sedangkan untuk hamil lagi, suami istri harus menunggu minimal 3 bulan agar bentuk dan fungsi rahim bisa kembali normal dulu seperti semula.

Selain itu, menunda dulu kehamilan pasca kuretase dimaksudkan agar pasangan suami istri bisa mempersiapkan diri lagi dengan lebih baik khususnya secara psikis setelah kehilangan calon bayi. Karena sebagian besar ibu yang mengalami kegagalan pada kehamilannya pasti akan mengalami shock atau stress.

****

Demikian sedikit informasi mengenai kuretase. Semoga bermanfaat. Selain itu, kembali lagi kita harus berdoa kepada Tuhan YME agar segera diberi amanah untuk bisa hamil lagi dan dalam kondisi yang sehat.