Tips Sukses Budidaya Jamur Tiram

waktu baca 3 menit
Selasa, 9 Jul 2013 18:40 0 55 Fitrah Al Anshori
 

budiaya jamur tiramMenjalankan bisnis jamur adalah salah satu prospek yang dapat memiliki penghasilan luar biasa. Sebab saat ini permintaan pasar terhadap jamur termasuk tinggi, selain itu ternyata budi daya jamur tidaklah terlalu sulit untuk dijalankan.

Jamur tiram adalah jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Disebut jamur tiram karena tubuh buah dari jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping dan bentuknya seperti tiram (ostreatus).

Jamur jenis ini biasanya tumbuh pada media kayu sehingga mudah untuk dikembangbiakkan dan memiliki potensi bisnis yang sangat cerah untuk Anda yang serius menjalaninya.

Selain itu mengenai khasiatnya juga tidak bisa dipungkiri memiliki banyak manfaat untuk manusia. Menurut penelitian, jamur tiram mengandung protein yang sangat tinggi, asam lemak tak jenuh, serta 9 macam asam amino.

Nah, bagaimana langkah – langkah membudidayakan jamur tiram?

DAFTAR ISI

1. Persiapan dan bahan yang dibutuhkan

Sebelum memulai budi daya jamur tiram sebaiknya kita melengkapi segala hal yang dibutuhkan untuk budidaya jamur tiram seperti rumah, baglog, rak baglog, serta beberapa peralatan budidaya.

Baglog adalah media tempat pembibitan jamur yang biasanya diisi dengan serbuk kayu. Sebaiknya menggunakan serbuk kayu yang mengandung kayu keras sebab kayu keras mengandung banyak selulosa yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur.

Untuk bibit jamur tiram disarankan untuk dibeli langsung dari petani jamur atau dinas pertanian setempat. Ke depannya, Anda dapat menyediakan pembibitan jamur tiram, jika memungkinkan.

2. Proses sterilisasi

Sebelum digunakan untuk menanam maka sebaiknya bahan dan baglog disterilisasikan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme pengganggu dan menurunkan kadar air pada serbuk kayu.

Untuk mensterilisasikan serbuk kayu dan dedak biasanya menggunakan oven selama 608 jam pada suhu 100 derajat celcius, sedangkan baglog disterilisasikan menggunakan autoclave  pada suhu 121 derajat Celcius selama kurang lebih 15 menit.

3. Proses penanaman dan teknik perawatan jamur tiram

Setelah bahan dan baglog disterilisasikan maka selanjutnya adalah menurunkan suhunya dahulu baru ditanami bibit jamur. Setelah jamur ditanam pada baglog, selanjutnya ditempatkan pada lumbung yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan.

Optimalnya jamur tiram tumbuh pada suhu 20-28°C dengan tingkat kelembapan sekitar 70% sampai 80%. Jika suhu udara meninggi maka sebaiknya penyiraman ditingkatkan untuk menjaga kadar air di dalam baglog.

Sirkulasi udara juga sebaiknya diperhatikan dan dibuka ketika angin dalam kecepatan normal.

4. Mengatasi hama pengganggu

Hampir semua tanaman budidaya selalu dihinggapi oleh hama pengganggu sehingga menyebabkan pertumbuhan jamur terganggu. Beberapa jenis hama pengganggu antara lain, ulat, semut, laba- laba, dan cendawan (jamur jenis lain).

Ulat biasanya muncul ketika kelembaban udara tinggi, untuk mencegahnya sebaiknya awasi kelembaban agar selalu tepat. Untuk menghilangkan hama semut dapat menyemprotkan insektisida, namun jangan menyemprotkan secara berlebihan karena jamur adalah produk organik.

Cendawan biasanya muncul ketika media penanaman kurang bersih, untuk penanganannya adalah dengan memusnahkan cendawan tersebut dengan cara dibakar.

**

Demikianlah tips dan cara budidaya jamur tiram. Apabila teknik budidaya jamur tiram tersebut tepat sesuai prosedur maka anda dapatmemanen jamur sekitar 3 kali untuk 1 buah baglog, setelah panen ketiga biasanya isi baglog berupa serbuk kayu akan habis. Selamat mencoba.

(foto : ilmumu.com)