Tanaman cabai merupakan salah satu hasil pertanian andalan para petani kita. Cabai selalu dibutuhkan untuk memasak di dapur.
Harga cabai masih cenderung seperti roler coaster alias turun naik karena beberapa penyebab, salah satunya ialah jika banyak petani kita yang gagal panen.
Hama penyakit tanaman cabai merupakan salah satu penyebab terjadinya gagal panen yang akhirnya berdampak pada meroketnya harga cabai di pasaran.
Ingin tahu, apa saja yang menjadi hama tanaman yang satu ini? Berikut merupakan ulasannya.
Hama yang sering mengganggu tumbuh kembang tanaman cabai ialah: (a) ulat tanah, (b) ulat grayak, (c) thrips, (d) tungau, (e) kutu daun, (f) lalat buah. Masing-masing hama penyakit tanaman cabai tersebut memiliki karakteristiknya tersendiri yang beberapa di antaranya bisa dielaborasi sebagai berikut.
DAFTAR ISI
Nama latin dari hama yang satu ini ialah Agrotis ipsilon yang biasanya menyerang cabai yang baru saja pindah tanam. Hama ini mengganggu tanaman cabai dengan memotong bagian batang utama cabai sampai roboh—dalam beberapa kasus bisa sampai roboh.
Nah, bagaimana untuk tindakan pencegahannya? Anda hanya perlu memberikan semprotan insektisida berupa Turex WP dan insektisida Direct 25ec. Konsentrasi Turex WP ialah 0,25 sampai 0,5 g/ liter dan konsentrasi Direct 25ec 0,4 cc/liter.
Hama tanaman cabai yang satu ini biasanya menyerang bagian buah, daun dan tanaman cabai yang masih kecil. Untuk tindakan pengendaliannya sendiri, petani cabai cukup menyemprotkan insektisida Turex WP yang bergantian dengan Raydok 28ec dengan konsentrasi yang tidak berbeda jauh dengan pemberian insektisida dalam kasus tanaman cabai yang terkena ulat tanah.
Lalat buah biasanya menyerang tanaman cabai dengan gejala awalnya berupa kulit buahnya yang menguning, buahnya berlubang kecil, yang pada akhirnya menyebabkan buah cabai menjadi rontok.
Nah untuk pengendaliannya sendiri, petani cabai bisa menyemprotkan insektisida jenis Winder 100ec dengan tingkat konsentrasi 0,5 – 1 cc/ liter yang bergantian dengan insektisida Cyrotex 75sp yang konsentrasinya sekitar 0,3 – 0,6 gram/ liter. Atau bisa juga dengan membuat sebuah perangkap berupa sexferomon dan biarkan perangkap tersebut bekerja maksimal untuk meminimalisir serangan lalat buah ini.
Gejala tanaman cabai yang diserang oleh hama thrips ialah bunga mengering dan kemudian rontok. Jika hama ini menyerang pada bagian daun maka daun akan terdapat bercak yang berwarna keperakan.
Untuk pencegahannya sendiri dilakukan dengan penyemprotan insektiisda Winder 25 WP yang pengaturan konsentrasinya 100-200 gr/ liter.
**
Itulah beberapa hama penyakit tanaman cabai yang harus diidentifikasi sedini mungkin jika petani menemukan gejala-gejala seperti yang dibahas diatas supaya dapat memberikan penanganan yang tepat.
(foto: carabudidaya.com)
Semoga membantu!