Mengenal Radang Usus Buntu

Kebiasaan dengan pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat membuat rata-rata orang berusia 8-25 tahun terkena penyakit usus buntu. Jenis makanan yang tidak sehat akan memicu terjadinya peradangan pada usus buntu.

Biasanya peradangan pada appendix ini disebabkan oleh adanya benda kecil dan keras yang tidak bisa keluar dari appendix.

Sebagian orang mengajarkan untuk mendeteksi secara dini adanya peradangan usus buntu. Anda bisa menekan pelan dinding perut atas, lipat paha kiri hingga terasa sakit, jika terasa menusuk saat kita melepas tangan berarti itu pertanda terkena penyakit radang usus buntu.

Gejala Usus Buntu

Untuk itu, sebelum di serang penyakit yang benar-benar menyakitkan ini, sebaiknya diketahui dahulu gejala usus buntu :

1. Ada rasa nyeri yang intens di perut bawah, nyeri yang sangat menyakitkan.
2. Demam di atas 39 derajat disertai nyeri perut dan menggigil, membuat tidak bisa bangun dan berdiri adalah gejala paling identik dengan usus buntu.
3. Pusar terasa nyeri dan terasa tidak nyaman. Kemudian nyeri berpindah ke perut bawah kanan, nyeri akan semakin terasa jika menggerakkan kaki, batuk, bersin dan berkendara.
4. Nafsu makan hilang dan sering mual dan muntah ringan. Pastikan apakah mualnya membaik setelah 2 hari atau malah semakin memburuk, jika memburuk itu kemungkinan radang usus buntu.
5. Perut terasa begah, kembung dan terasa seperti ada gas, terasa nyaman saat tidur, namun akan sakit saat bangun. Ini pertanda nyeri usus yang meradang.
6. Sembelit dan bahkan sebagian akan diare, sertai diserta nyeri perut kanan bawah, segera hubungi dokter anda.

Penyebab Usus Buntu

Penyebab radang usus buntu ini biasanya oleh beberapa hal :

1. Adanya penyumbatan oleh kotoran
2. Benda asing di dalam appendix
3. Adanya tumor atau sel kanker

Namun secara umum, penyebab peradangan biasanya karena penyumbatan sehingga fungsi organ terganggu.

Pengobatan Usus Buntu

Untuk pengobatan, dokter biasanya melakukan operasi pengangkatan usus buntu, agar rasa sakit hilang dan pembengkakan akibat peradangan tidak terjadi lagi.

Namun tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan metoda pengobatan lain seperti dengan herbal dan pengobatan alternatif yang sudah banyak di temukan di sekitar kita.

(foto: endramaulana.com)