Sampah plastik
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof. Tubuh jamur terdiri atas beberapa benang (hifa) dan membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Jamur mempunyai kemampuan sebagai biodegradable.
Selain sebagai pendegradasi, ternyata jamur memiliki potensi untuk menggantikan plastik, rahasianya terdapat dalam miselia, dilansir dari sciencedaily.
DAFTAR ISI
Professor Steve Horton dari Union College Biology mengatakan : “jamur yang terdiri dari miselia yang sangat halus tumbuh hampir disemua substrat organik. Baik itu di daun-daunan atau pun mulsa, miselia mencerna bahan-bahan alami tersebut dan dapat mengikat semuanya hingga membentuk anyaman kohesif, menyerupai kemasan karton.”
Professor Steve Horton dan Ronald Bucinell sedang memanfaatkan kekuatan mikologi tertentu. Ekovatif menggunakan beberapa jenis jamur untuk memproduksi produk ramah lingkungan.
Produk sampingan pertanian yang digunakan sebagai substrat, seperti limbah kapas, sekam benih padi, rami atau bahan tanaman lainnya. Hasil penelitian menunjukkan miselia makin berkembang biak setiap inci kubik material hingga menjadi jutaan serat jamur kecil.
Dari Ekovatif yang telah dilakukan, karakteristik produk tercapai sesuai dengan tekstur yang diinginkan. Tekstur yang terbentuk kemudian dipanaskan dan dikeringkan untuk menghentikan pertumbuhan dan mematikan miselia.
Butuh waktu kurang dari 5 hari dalam menciptakan produk natural ini. Produk ini tidak memiliki masalah alergi dan tidak beracun.
Lebih mengesankan adalah produk yang terbentuk seperti styrofoam yang tahan air, tahan pula terhadap api, dan tidak mengambil banyak ruang di tempat pembuangan sampah. Ketika terkena mikroba, maka akan terurai dengan mudah.
Miselium relatif murah dan mudah diperoleh karena dapat tumbuh pada limbah pertanian. Dapat dikultur tanpa sinar matahari atau hanya memerlukan pengawasan sederhana pada suhu kamar. Dari Ekovatif ini diharapkan dapat menggantikan penggunaan plastik dan ramah lingkungan.
(foto: adihy.blogspot.com)