Fakta di balik cokelat yang sering Anda konsumsi
Siapa yang tak suka cokelat? Rasanya hanya akan ada sedikit orang yang mengangkat tangan jika pertanyaan tersebut diajukan. Ya, karena hampir semua orang menyukai cokelat.
Tahukah Anda, ternyata cokelat kadang tak “semanis” rasanya. Ada setidaknya 5 fakta yang mesti Anda ketahui tentang cokelat. Berikut ini fakta-faktanya.
DAFTAR ISI
Tahukah Anda, di Afrika pohon kakao (bahan baku coklat) itu dikembangbiakkkan oleh para budak. Sekitar 56 sampai 72 juta anak dipekerjakan di perkebunan cokelat. Mereka diperdaya secara licik untuk dipekerjakan dengan fasilitas dan gaji yang sangat tidak layak. Bagi yang “beruntung” dapat majikan yang agak baik, maka mereka diberi makan pisang dan pasta jagung. Tapi sebagian besar dari mereka mendapat majikan yang bengis. Tak jarang mereka dicambuk hanya karena melakukan kesalahan sepele.
Beberapa anak yang berhasil diwawancarai mengaku bahwa pada awalnya mereka dijanjikan akan mendapat pekerjaan dengan gaji layak, sehingga mereka dapat membantu perekonomian keluarga. Ternyata hal itu jauh panggang dari api. Bukannya mendapat gaji layak, mereka mendapat perlakuan yang tidak manusiawi. Setiap hari harapan mereka bukan lagi tentang uang, tapi terhindar dari cambukan rantai sepeda atau ranting pohon kakao.
Tentu kita berharap hal ini segera diakhiri.
Pada zaman peradaban Maya, kakao adalah barang yang sangat berharga. Maka, mereka menjadikan biji kakao sebagai mata uang. 10 biji kako dapat membeli 1 ekor kelinci. Dan 100 biji kakao dapat membeli seorang budak. Tradisi menjadikan biji kakao sebagai mata uang dilanjutkan oleh suku Aztec. Pada masa itu, hanya orang kaya yang sanggup meminum cokelat, karena minum “uang” tentu sangat mahal.
Menurut sebuah penelitian, coklat mengandung flavonoid. Flavonoid yang terkandung dalam cokelat disebut flavonol dan procyanidin, yang baik untuk jantung dan mencegah kanker. Dari berbagai jenis cokelat, dark chocolate lah yang paling banyak mengandung flavonoid.
Cokelat mengandung senyawa yang disebut theobromine, sejenis kafein tapi dengan efek lebih halus. Zat ini cukup bermanfaat untuk meredakan batuk. Namun ada juga isu yang cukup menyeramkan, bahwa theobromine dapat meracuni tubuh. Tapi itu hanya bisa terjadi dalam dosis besar. Artinya, Anda harus memakan cokelat sangat banyak dalam satu waktu sampai efek racunnya bekerja dalam tubuh.
Beberapa tahun yang lalu, sebuah produsen cokelat terkenal di Amerika Serikat mengajukan izin pada FDA (Badan POM nya Amerika Serikat) untuk mengganti bahan baku coklat dengan minyak nabati terhidrogenasi. Alasannya untuk penghematan, dan mereka berani menjamin bahwa tidak akan terjadi masalah karena konsumen tidak akan tahu. Tapi FDA menolak usulan tersebut, karena itu merupakan penipuan terhadap konsumen dan belum terjamin keamanannya untuk kesehatan.
(Photo : i2.cdn.turner.com)