Madu adalah cairan manis yang sangat berkontribusi terhadap kesehatan. Berkat keberadaannya dan lebah sebagai penghasilnya, kita bisa menikmati manisnya madu. Madu adalah cairan yang seperti sirup dan memiliki daya tahan yang unik dibandingkan dengan cairan lain.
Lebah pekerja mendapat tugas untuk mengumpulkan nektar dari tanaman-tanaman. Nektar yang sudah didapatkan, kemudian diurai oleh enzim lebah dan menjadi gula sederhana. Pengisian nektar ke seluruh sarang pun dimulai. Bila terisi semua, biasanya masih ada kandungan air di dalamnya. Lebah pun mengipas dengan sayap sehingga nektar berubah menjadi madu. Hingga pada penyegelan sebagai penutup sel-nya.
Kandungan madu asli sendiri sangat berharga. Dari hasil penelitian mengungkapkan bahwa nilai kalori 2940 hampir sama dengan 1 kilogram madu. Bila diperbandingkan dengan telur, maka perbandingannya sangat kontras di mana 1 kilogram madu setara dengan 50 butir telur, dengan susu sapi bisa setara 5675 liter, dan setara 1680 kilogram untuk daging sapi. Lain lagi dengan Monosakarida Fruktosa dan Glukosa yang terkandung di dalamnya, yang mengakibatkan rasa madu begitu manis.
Khasiat madu menjadikan makanan ini sangat laku di pasaran. Demi mendapatkan uang banyak, terkadang orang melakukan apa saja untuk bisa menjual banyak madu, yang ujung-ujungnya adalah duit. Tentunya ini sangat merugikan.
Di sinilah dituntut keuletan kita sebagai konsumen untuk memilah mana madu palsu dan mana yang merupakan madu asli yang seharusnya kita konsumsi. Pada dasarnya, madu palsu merupakan penambahan dari air dan gula pasir. Akibatnya adalah diabetes yang siap menjemput Anda.
Mengetes madu tidaklah sesusah yang dibayangkan. Anda bisa langsung melakukannya saat membelinya. Percobaan yang bisa Anda lakukan, seperti: memanaskan madu di atas lilin dengan menggunakan sendok. Efek yang muncul adalah bila madu asli mendidih karena panas, maka ia akan mengeluarkan buih agak banyak dan bisa tumpah dari sendok. Sedangkan madu palsu, buihnya sedikit.
Lain lagi bila Anda mengocok botol yang berisi madu selama beberapa menit. Hasilnya madu asli akan menimbulkan buih yang merata dan warna buihya agak putih, setelah beberapa saat warnanya akan kembali seperti sedia kala.
Selain dua cara di atas, Anda bisa mencoba mengocok madu sebanyak 3 sendok bersama dengan air dalam sebuah gelas. Madu palsu biasanya akan berubah warna menjadi kehitam-hitaman, sedangkan madu asli lebih kecoklatan muda.
Bisa juga Anda meneteskan cairan Yodium Tincture ke dalam madu tersebut. Madu palsu yang mengandung banyak gula mendapatkan reaksi warna menjadi agak kehitam-hitaman. Sedang madu asli tetap tidak berubah, bila berubah pasti hanya berwarna kemerah-merahan.
Dari segi manfaat tentunya madu palsu dan madu yang asli tentu memiliki perbedaan besar. Madu palsu bisa saja mengakibatkan tubuh kelebihan gula bila dikonsumsi dalam waktu yang lama. Padahal pada dasarnya madu memiliki banyak fungsi sebagai penambah stamina bagi tubuh, menguatkan jantung, meredakan infeksi kulit ringan, dan masih banyak lagi lainnya.
Jadi, bila Anda berniat membeli madu, pastikan untuk mengecek keaslian madu tersebut. Jangan sampai berharap mendapat manfaat madu, malah penyakit yang Anda peroleh.
(photo: marmarisbalevi.com.tr)