Meskipun akhir-akhir ini sudah banyak yang menggunakan smartphone berbasis Abdroid, tapi pesona smartphone BlackBerry masihlah jadi juaranya di Indonesia karena pangsa pasar BlackBerry di Indonesia sendiri masih sangat besar. Akhir tahun 2012 saja, market share-nya masih di atas 50%.
Tapi, kenapa perusahaan yang telah berganti nama menjadi BlackBerry ini masih enggan membangun pabrik mereka di Indonesia? Yolanda Nainggolan yang merupakan PR Manager Blackberry Indonesia mengatakan bahwa pihak Blackberry punya alasan tersendiri. Antara lain, pertimbangan pada efektifitas bisnis yang terkait dengan partner yang mendukung produksi. Lagipula pabrik Blackberry tidak bisa dibangun di tiap negara.
Tapi, meskipun Blackberry tidak jadi membangun pabriknya di Indonesia, mereka mengatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai macam investasi di Indonesia dan turut membantu mengembangkan industri aplikasi mobile dengan membangun Blackberry Innovation Centre di ITB (mengeluarkan biaya sebesar USD 5 juta). Sehingga para mahasiswa bisa bereksperimen membuat aplikasi dan memasarkannya di toko aplikasi Blackberry World.
Selain itu, dengan berdirinya Blackberry Expert Center, Yolanda mengatakan bahwa mereka juga turut membuka lapangan pekerjaan.
(photo: REUTERS/Valentin Flauraud)