10 Hal Yang Anda Harus Tahu Tentang Aspirin

waktu baca 4 menit
Jumat, 25 Jan 2013 03:27 0 200 Mayrani
 

aspirinTablet aspirin

Aspirin adalah obat umum yang tidak memerlukan resep dokter, digunakan sebagai pereda nyeri dan peredam demam. Mengetahui bagaimana penggunaan aspirin yang aman dapat mengurangi timbulnya efek samping yang tidak diinginkan.

Berikut adalah 10 hal yang harus Anda ketahui tentang aspirin, dikutip dari arthritis.about.com.

DAFTAR ISI

1 – Pengobatan demam, nyeri, dan peradangan

Aspirin digunakan untuk mengobati demam, nyeri, dan peradangan. Aspirin juga dapat diresepkan untuk mengobati gejala yang berhubungan dengan rheumatoid arthritis, osteoarthritis, lupus dan kondisi rematik lainnya.

2 – Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID)

Aspirin adalah obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) dan klasifikasi lebih jauh sebagai suatu salisilat. Ada tiga kategori NSAID: salisilat, NSAID tradisional, dan NSAID selektif COX-2.

3 – Tersedia formulasi berbeda

Ada formulasi yang berbeda tersedia untuk aspirin. Asam asetil salisilat adalah nama generik dari aspirin dan ada banyak merek lainnya.

Aspirin tersedia sebagai tablet extended-release, artinya, obat dilepaskan perlahan-lahan dari waktu ke waktu. Aspirin juga tersedia dalam bentuk tablet biasa, tablet berlapis, tablet delayed-release (yaitu, obat dilepaskan beberapa waktu setelah diminum), tablet kunyah, permen, dan supositoria. Aspirin juga dapat menjadi bahan dalam obat kombinasi. Misalnya, percodan mengandung aspirin dan oxycodone.

Tablet kunyah anak-anak mengandung 81 mg aspirin. Tablet dan kaplet aspirin ada dalam 325 mg atau 500 mg. Kaplet dan tablet aspirin berlapis juga tersedia dalam 325 mg dan 500 mg. Juga, sangat mudah untuk menemukan tablet dan kaplet aspirin dalam dosis 81 mg, karena ini adalah dosis yang paling sering direkomendasikan oleh ahli jantung untuk pasien dengan penyakit arteri koroner.

4 – Sesuai paket atau resep dokter

Aspirin harus diambil sesuai dengan petunjuk pada paket atau persis seperti yang diresepkan oleh dokter Anda.

Aspirin tanpa resep dokter biasanya diambil setiap 4 sampai 6 jam sesuai kebutuhan untuk mengobati rasa sakit atau demam. Untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif, pasien arthritis harus mengikuti perintah dokter dengan tepat. Selain instruksi dosis, ikuti saran untuk penggunaan yang aman dari aspirin:

– Tablet extended-release harus ditelan utuh dan diambil dengan segelas air penuh. Menghancurkan atau mengunyah tablet sangat tidak dianjurkan karena akan mengganggu aspek pelepasannya.
– Tablet aspirin kunyah bisa dikunyah, dihancurkan, atau diambil secara keseluruhan. Minum segelas penuh air setelah minum tablet sangat dianjurkan.

5 – Pemberian kepada anak-anak dan remaja

Sebelum memberikan aspirin kepada anak-anak atau remaja, tanyakan kepada dokter Anda.

Beberapa anak atau remaja dapat mengembangkan Sindrom Reye setelah mengambil aspirin, terutama jika mereka memiliki virus, cacar air, atau influenza. Sindrom Reye adalah kondisi serius. Dengan sindrom Reye, lemak menumpuk pada organ otak, hati dan organ tubuh lainnya.

6 – Efek samping

Kebanyakan pasien yang meminum aspirin memiliki sedikit efek atau bahkan tidak sama sekali. Namun, efek samping serius mungkin saja terjadi. Disarankan agar pasien mengambil dosis efektif terendah aspirin untuk meminimalkan efek samping.

7 – Dosis

Diskusikan semua obat-obatan yang Anda ambil dengan dokter Anda untuk mencegah interaksi obat. Anda mungkin memerlukan penyesuaian dosis atau dipantau lebih dekat untuk efek samping.

8 – Reaksi alergi

Katakan kepada dokter Anda jika Anda pernah menderita asma, masalah dengan hidung tersumbat atau berair atau polip nasal. Jika Anda memiliki salah satu dari kondisi yang disebutkan di atas, ada resiko Anda mungkin memiliki reaksi alergi terhadap aspirin. Dokter Anda mungkin akan menyarankan alternatif lain.

9 – Konsumsi alkohol

Jika Anda minum tiga atau lebih minuman beralkohol setiap hari, tanyakan kepada dokter Anda jika Anda dapat mengambil obat aspirin atau lainnya.

Untuk alasan yang sama, diskusikan adanya pyrosis, sakit perut, riwayat ulkus, anemia, atau perdarahan dengan dokter Anda. Tujuan dalam mendiskusikan hal ini dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi aspirin adalah untuk menghindari masalah ginjal, toksisitas hati, dan masalah perdarahan di masa depan.

10 – Ibu hamil dan menyusui

Aspirin harus dihindari selama kehamilan dan pada ibu yang sedang menyusui. Jika Anda hamil saat minum aspirin, diskusikan dengan dokter Anda. Jika aspirin diambil selama beberapa bulan terakhir kehamilan, dapat membahayakan janin dan mungkin menyebabkan masalah saat melahirkan.

(photo: cnn.com)