Hiperpigmentasi dan Hipopigmentasi Pada Kulit

waktu baca 3 menit
Rabu, 23 Jan 2013 06:58 0 36 Mayrani
 

Waspadai gejala hipopigmentationWaspadai gejala hipopigmentation dan hiperpigmentasi

Pigmentasi adalah pewarnaan kulit. Ketika seseorang sehat, kulitnya akan tampak normal dalam warna. Dalam kasus penyakit atau cedera, kulit seseorang bisa berubah warna, menjadi lebih gelap (hiperpigmentasi) atau lebih muda (hipopigmentasi).

Simak hiperpigmentasi, hipopigmentasi dan kulit di artikel berikut, dikutip dari webmd.com.

DAFTAR ISI

Hiperpigmentasi dan Kulit

Hiperpigmentasi pada kulit disebabkan oleh peningkatan melanin, zat dalam tubuh yang bertanggung jawab terhadap warna (pigmen). Kondisi tertentu, seperti kehamilan atau penyakit Addison (penurunan fungsi kelenjar adrenal), dapat menyebabkan peningkatan produksi melanin dan hiperpigmentasi. Paparan sinar matahari merupakan penyebab utama hyperpigmentasi, dan akan memberikan warna gelap pada daerah ter-hiperpigmentasi.

Hiperpigmentasi juga dapat disebabkan oleh berbagai obat, termasuk beberapa antibiotik, antiaritmia, dan obat antimalaria.

Melasma

Contoh dari hiperpigmentasi adalah melasma (juga dikenal sebagai chloasma). Kondisi ini ditandai dengan bercak cokelat, paling sering pada wajah. Melasma bisa terjadi pada wanita hamil dan sering disebut “topeng kehamilan,” Namun, pria juga dapat mengembangkan kondisi ini. Melasma sering hilang setelah kehamilan. Hal ini juga dapat diobati dengan krim resep tertentu (seperti hidroquinon).

Jika Anda memiliki melasma, cobalah untuk membatasi paparan sinar matahari. Gunakan tabir surya yang kuat (SPF 50 atau lebih tinggi) sepanjang waktu, karena sinar matahari akan memperburuk kondisi Anda. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengambil tindakan.

Hipopigmentasi dan Kulit

Hipopigmentasi pada kulit adalah hasil dari penurunan produksi melanin. Contoh hipopigmentasi meliputi:

Vitiligo.

Vitiligo menyebabkan bercak putih halus pada kulit. Pada beberapa orang, bercak ini dapat muncul di seluruh tubuh. Ini adalah gangguan autoimun di mana sel memproduksi pigmen yang rusak. Tidak ada obat untuk vitiligo, tetapi ada beberapa perawatan, termasuk kosmetik yang menutupi, krim kortikosteroid, atau perawatan sinar ultraviolet.

Albinism.

Albinisme adalah kelainan langka turunan yang disebabkan oleh adanya enzim yang memproduksi melanin. Hal ini menyebabkan kurangnya pigmentasi di kulit, rambut, atau mata. Albino memiliki gen abnormal yang membatasi tubuh dari memproduksi melanin. Tidak ada obat untuk albinisme. Orang dengan albinisme harus menggunakan tabir surya setiap saat karena mereka jauh lebih mungkin untuk mendapatkan kerusakan akibat sinar matahari dan kanker kulit. Kelainan ini dapat terjadi pada ras apapun, tetapi paling umum terjadi pada orang berkulit putih.

Hilangnya pigmentasi akibat kerusakan kulit.

Jika Anda pernah mengalami infeksi kulit, lecet, luka bakar, atau trauma lain pada kulit Anda, Anda mungkin mengalami hilangnya pigmentasi di daerah yang terkena. Kabar baiknya adalah hal ini seringnya tidak permanen, tapi mungkin diperlukan waktu lama untuk pigmentasi kembali. Kosmetik dapat digunakan untuk menutupi daerah tersebut, sementara tubuh meregenerasi pigmen.

(photo: inwithskin.com)