Teknik Dan Cara Budidaya Jamur Tiram Putih

budidaya jamur tiram putih

HUMBEDE.COM –Salah satu jenis jamur pangan yang sering dikomsumsi karena rasanya yang lezat adalah jamur tiram. Jamur ini berbentuk tudung berwarna putih hingga krem.

Ada banyak sekali jenis jamur tiram yang bisa Anda temui di masyarakat yaitu jamur tiram putih (pleurotus ostreatus), jamur tiram abu-abu (pleurotus sajorcaju), jamur tiram merah (pleurotus flabellatus), jamur tiram coklat (pleurotus cystidiosus), serta jamur tiram kuning (pleurotus sp).

Jika Anda tinggal di pedesaan, maka Anda akan sering menjumpai jamur ini tumbuh bebas di kayu saat musim hujan. Masyarakat yang ada di pedesaan biasanya tinggal mencari jamur ini ke hutan jika mereka ingin memasaknya pada musim hujan, sementara musim kemarau jamur ini sangat sulit untuk ditemukan.

Selain lezat, jamur jenis ini ternyata juga mengandung protein, kalori, air, karbohidrat, kalsium, Vitamin B1 dan B2, Vitamin C, zat besi yang baik bagi kesehatan.

Selain untuk dikomsumsi keluarga, jamur ini juga diolah menjadi berbagai jenis olahan yang layak jual seperti jamur crispy, pepes, abon, sosis, nugget, ataupun keripik jamur yang diminati banyak orang. Sehingga, jamur tiram menjadi salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan karena setiap hari permintaan pasar akan jamur tiram kian meningkat.

Telah banyak juga pengusaha jamur yang sukses dengan kebun jamurnya. Jika Anda ingin dan telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk memulai bisnis tanaman jamur ini, maka beberapa poin berikut akan berguna:

DAFTAR ISI

Media yang Digunakan

Ada banyak jenis media yang digunakan untuk bididaya jamur tiram seperti serbuk gergaji kayu, jerami, sekam padi, alang-alang, tongkol jagung dan beberapa media lainnya. Hanya saja, media yang paling banyak digunakan adalah menggunakan serbuk gergaji kayu (80 %) yang dicampur dengan bekatul (10-15%), kapur (3%) dan air secukupnya.

Gunakan serbuk kayu yang berasal dari kayu keras, bersih, tidak busuk, tidak mengandung bahan kimia lain, dan tidak ditumbuhi jamur lain tentunya. Campuran gergaji kayu dengan bekatul dimaksudkan sebagai sumber karbohidrat dan nitrogen. Sementara kapur sendiri adalah jenis gamping yang menjadi sumber kalsium dan mineral untuk mengatur tingkat kemasaman media.

Setelah media tersedia, maka tahap selanjutnya yaitu melakukan fermentasi selama lebih kurang 5-10 hari, barulah kemudian sterilisasi dilakukan dengan menggunakan oven bersuhu sekitar 1000 C agar media tanam benar-benar steril sehingga hasilnyapun akan memuaskan.

Sterilisasi ini dilakukan setelah media dimasukkan dalam plastik hingga berbentuk seperti baglog atau botol. Begitu sterilisasi selesai, maka Anda bisa memindahkannya ke ruang inokulasi agar suhunya bisa normal kembali. Pastikan baglog sudah dingin sebelum Anda melakukan penanaman.

Melakukan Pembibitan

Jika media sudah siap dan steril, maka saatnya Anda melakukan tahap pembibitan. Caranya cukup mudah yaitu masukkan bibit jamur sekitar 10 gram ke baglog dan kemudian ditutup kembali dengan kapas.

Untuk menunjang pertumbuhan miselium, Anda perlu memperhatikan suhu udara yang kondusif yaitu sekitar 23-280C dengan tingkat kelembaban 90-100% dan intesitas cahaya 500-1.000 lux. Waktu yang dibutuhkan agar miselium bisa tumbuh merata adalah sekitar 15-30 hari diruang inkubasi. Jika miselium sudah tumbuh, maka baglog sudah boleh dipindahkan ke kumbung jamur.

Pencegahan hama Penyakit

Meskipun media dan selama proses dilakukan sterilisasi, tapi tetap saja jamur memiliki peluang diserang hama. Hama yang sering menyerang adalah ulat, kleket, semut, laba-laba ataupun ditumbuhi jamur parasit.

Kunci mencegah dan mengatasinya adalah selalu menjaga kebersihan lingkungan jamur, mengatur kelembaban atau sirkulasi udara dan melakukan pengamatan setiap hari di lapangan.

Penyiraman dan pemeliharan

Untuk menjaga kelembaban kumbung, lakukan penyiraman setidaknya 3 kali dalam sehari yaitu pagi, siang dan sore. Sebenarnya untuk penyiramannya ini tergantung pada cuaca. Pada musim kemarau Anda bisa menyiram 3 kali dalam sehari, tapi pada musim hujan, 1 kali dirasa sudah cukup untuk menjaga kelembaban.

**

Nah, itulah beberapa kiat sukses dalam budidaya jamur tiram. Karena kebersihan dan sterilisasi penting, maka perhatikan selalu kebersihan kumbung dan alat yang digunakan. Semoga tips ini bermanfaat.