4 Tempat Istimewa di Indonesia yang Terlupakan

HUMBEDE.COM –Sejarah yang panjang dan wilayah yang luas menjadikan Indonesia memiliki tempat-tempat penting yang kadang kini hampir dilupakan banyak orang. Mulai dari sejarah lahirnya kota besar hingga pulau terpencil yang nyaris tak tersentuh, tempat-tempat berikut ini menyimpan sejarah dan fakta yang unik.

DAFTAR ISI

Pulau Rhun, Maluku Tengah

Pulau Rhun

Namanya sekarang memang tak terkenal di mata turis asing maupun lokal. Tapi dulu di tahun 1603, pulau mungil ini ibarat surga yang diincar bangsa Eropa. Pulau Rhun adalah tambang rempah pala yang saat itu harganya jauh melebihi harga sebatang emas. Itu sebabnya bangsa-bangsa di Eropa rela menggelar armada tempurnya guna berebut kekuasaan di pulau ini.

Portugis dan Spanyol adalah dua bangsa Eropa pertama yang menguasai Pulau Rhun sebelum direbut oleh Belanda. Tapi di tahun 1616 Inggris merebut pulau ini dengan pertempuran sengit yang akhirnya berujung perjanjian damai di tahun 1667.

Perjanjian damai itu berisi kesepakatan bahwa Belanda boleh memiliki Pulau Rhun asalkan Inggris diberi Pulau Manhattan – dulu bernama Nieu Amsterdam – dengan bonus New York dan New Jersey. Saat itu rempah-rempah adalah komoditi spesial. Saking kayanya akan rempah-rempah, kekayaan Pulau Rhun ditaksir jauh melebihi kekayaan Pulau Manhattan.

Sayangnya, kini saat Pulau Manhattan bergelimang cahaya kemakmuran sebagai pusat bisnis dunia, Pulau Rhun justru menjadi sunyi di perairan Maluku dan nyaris tak diperhatikan lagi oleh pemerintah negeri sendiri.

Palembang, Sumatera Selatan

palembang

Kota ini sekarang lebih dikenal sebagai pusatnya makanan pempek. Namun jika membuka catatan sejarah, Palembang adalah pusat dari Kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan yang paling ditakuti di Asia. Kekuasannya terbentang dari Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Malaya, Kamboja dan Thailand.

Saat berjaya dulu, Kerajaan Sriwijaya juga menjadi kiblat dari agama Buddha seluruh dunia. Para biksu dari seluruh dunia akan melintasi benua dan samudera demi memperdalam ilmu agama Buddha di Sriwijaya. Namun di tahun 990, kerajaan ini mulai melemah akibat serangan dari Kerajaan Medang, Kerajaan Chola di India dan Kerajaan Singasari.

Jejak kejayaan Sriwijaya kini nyaris sama sekali terhapus dari Kota Palembang. Tak ada lagi sisa-sisa peninggalan istana atau reruntuhan singgasana kerajaan. Para turis yang melancong ke kota ini biasanya hanya sebatas menikmati keindahan Sungai Musi di malam hari sambil menikmati pempek.

Blitar, Jawa Timur

Candi Penataran

Kota kecil di Jawa Timur ini sekarang lebih dikenal sebagai tempat pemakaman Bung Karno. Padahal di kota inilah tempat awal terbentuknya Nusantara.

Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit diyakini mengucapkan Sumpah Palapa-nya di lokasi yang sekarang menjadi Candi Penataran. Candi Hindu terbesar di Jawa Timur ini sekarang hanya menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi turis di akhir pekan. Namun sisa-sisa kejayaan Majapahit masih bisa dilihat pada relief di dinding candi.

Selain itu, Candi Penataran juga diyakini sebagai lokasi tempat penyimpanan abu jenazah Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari dan Raden Wijaya, pendiri Majapahit.

Pontianak, Kalimantan Barat

Tugu Khatulistiwa

Tak banyak negara-negara di dunia yang dilintasi garis Khatulistiwa seperti Indonesia. Pontianak adalah satu-satunya kota di dunia yang langsung tepat dilintasi oleh garis yang memisahkan utara dan selatan bumi ini.

Akibat dari kondisi ini, setiap dua tahun sekali tepatnya pada tengah hari antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September, fenomena alam yang unik akan terjadi di Pontianak. Peristiwa ini disebut Titik Kulminasi Matahari, di mana matahari akan berada tepat di atas kepala dengan posisi 90 derajat dan semua benda tegak yang ada di Pontianak seolah-olah tak memiliki bayangan

. Untuk lebih menariknya, peristiwa ini bisa disaksikan di Tugu Khatulistiwa yang terletak di Kelurahan Siantan, Kecamatan Pontianak Utara. Biasanya warga setempat juga akan menggelar berbagai acara adat seperti menyalakan petasan dengan bantuan kaca cembung, menggelar tarian tradisional hingga menjajakan aneka kuliner.