Cara Menanam Sawi dengan Metode Hidroponik Sumbu

waktu baca 3 menit
Selasa, 18 Nov 2014 21:16 0 1286 Yuanita
 

hidroponik sawi

HUMBEDE.COM – Cara bertanam dengan dengan sistem hidroponik sudah dikembangkan sejak lama. Dengan sistem ini, ternyata produktivitas pun cukup tinggi. Tetapi, agar berhasil bercocok tanam dengan metode hidroponik, kita harus tahu betul tekniknya.

Meski sistem NFT paling banyak digunakan, tetapi sistem wick atau sumbu adalah cara yang lebih sederhana dan paling mudah diterapkan. Dengan teknik ini, pasokan air ke dalam media tanam diperoleh dengan menyalurkannya pada sumbu yang ada di bawah media tanam. Sistem wick memang sangat diandalkan, terutama oleh pemula, karena mudah dan murah.

Sistem tanam hidroponik banyak diandalkan untuk bercocok tanam sayur. Salah satu sayur yang sering ditanam dengan cara ini adalah sawi. Selain benihnya murah dan mudah didapat, sawi adalah tumbuhan yang bisa tumbuh di dataran tinggi maupun rendah. Jenis yang paling sering ditanam adalah pakcoy dan sawi hijau.

Cara Menanam Sawi Dengan Hidroponik Sistem Sumbu

Anda juga berminat cocok tanam sawi dengan metode hidroponik? Berikut ini cara menanam sawi dengan hidroponik sistem sumbu atau wick.

Yang perlu disiapkan:

  • Benih sawi
  • Botol minuman bekas
  • Pisau/gunting untuk memotong botol
  • Bor atau paku untuk melubangi tutup botol
  • Rockwool
  • Air
  • Tanah humus
  • Pupuk kompos
  • Nutrisi hidroponik
  • Sumbu (bisa dari sumbu kompor minyak, kain flanel, ataupun kapas yang dipelintir)

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

Menyemai benih

Sebelum ditanam di media tanam, benih sawi terlebih dahulu disemai pada rockwool. Rockwool merupakan media semai yang sangat baik karena bersih, praktis, dan menyerap air dengan baik. Setelah rockwool dipotong, basahi dengan air bersih, lalu letakkan di nampan.

Tanam 1—2 benih sawi untuk 1 satu rockwool. Letakkan nampan berisi benih tersebut ke tempat yang gelap atau tutup nampan. Biasanya, benih akan tumbuh dalam waktu 24—48 jam.

Setelah tumbuh kecambah/tunasnya, pindahkan ke tempat yang memiliki sinar matahari, tetapi masih tetap teduh, misalnya di teras rumah atau dekat jendela. Semprotkan air pada rockwool setiap pagi dan sore.

hidroponik sawi

Persiapan media tanam

Sambil menunggu benih dalam semaian, lanjutkan dengan menyiapkan media tanamnya. Gunting botol bekas menjadi 2 bagian, atas dan bawah. Bagian tutup botol dilubangi dengan paku atau bor, sesuai ukuran sumbu.

Dari lubang ini, sumbu akan menghubungkan dan menyalurkan air. Karenanya, lubang tidak boleh terlalu besar agar sumbu tidak mudah merosot. Setelah lubang selesai dibuat, masukkan sumbu ke dalam tutup botol. Isi potongan botol bagian atas dengan tanah humus.

Persiapan nutrisi

Bagian bawah botol diisi dengan air dan nutrisi hidroponik. Isinya sebanyak 2/3 bagian botol tersebut. Berikanlah nutrisi hidroponik yang tepat.

Selain dengan cara mencampurnya bersama air di bawah media tanam, nutrisi hidroponik bisa diberikan dengan cara menyemprotkannya sebanyak 1—2 kali setiap hari. Nutrisi hidroponik ini bisa diracik sendiri atau dibeli di toko pertanian.

Pemindahan tanaman

Setelah tanaman sawi cukup umur, pindahkanlah ke dalam botol yang telah berisi tanah humus. Pemindahannya harus hati-hati, agar akarnya tidak putus. Lubangi tanah humus dengan jari sedalam 1 cm, lalu tanam kembali sawi tersebut.

Perawatan sawi

Yang harus selalu diperhatikan adalah jumlah air, pH tanah, kontak dengan cahaya, serta panas yang diterima. Ada baiknya Anda memiliki alat pH meter agar bisa mengontrol seberapa banyak nutrisi hidroponik yang perlu diberikan. Jangan lupa juga untuk secara rutin memberinya pupuk.

**

Sawi yang telah ditanam dengan sistem ini biasanya bisa dipanen setelah sekitar 2 bulan. Bisa juga dipanen sebelum masa tersebut, tapi berat timbangnya akan berkurang. Bagaimana? Tidak sulit bukan? Selamat mencoba!