Membuat Pagar Hidup Agar Rumah Nampak Asri

membuat pagar hidup

HUMBEDE.COM – Kebutuhan akan tempat tinggal saat ini semakin meningkat, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin padat. Proyek pembangunan perumahan menjamur di mana-mana demi memenuhi keinginan masyarakat untuk dapat memiliki rumah sendiri.

Para investor pun berlomba-lomba membuat kompleks perumahan walau seringkali mengabaikan beberapa hal penting seperti penghijauan dan ruang terbuka.

Lahan seolah-olah dihabiskan untuk pondasi bangunan dan jalan aspal, sehingga resapan air berkurang dan udara menjadi semakin panas karena kekurangan oksigen serta adanya pantulan sinar matahari oleh elemen-elemen keras di permukaan bumi seperti aspal, semen dan besi. Belum lagi masalah banjir yang selalu menghantui masyarakat perkotaan.

Salah satu cara untuk mengurangi dampak-dampak negatif tersebut adalah dengan melakukan penghijauan. Selain diperlukannya taman yang sekaligus berfungsi sebagai fasilitas umum, di samping adanya boulevard yang penuh pepohonan agar jalan pada perumahan menjadi teduh dan sejuk, sebaiknya di setiap rumah juga menanam tumbuh-tumbuhan di pekarangannya.

Beberapa pengembang perumahan modern mengacu pada model perumahan tropis di mana tidak ada pagar di depan bangunan rumah. Namun sebagian besar pembeli tetap membuat pagar dengan alasan keamanan.

Sebenarnya hal ini bisa dimanfaatkan bagi pembeli rumah yang mau berpartisipasi dalam menghijaukan lingkungan. Misalnya dengan membuat taman dan pagar hidup.

membuat pagar hidup

DAFTAR ISI

Apa itu pagar hidup?

Pagar hidup adalah pagar yang berupa tumbuh-tumbuhan yang ditanam secara rapi menyerupai pagar di sekitar rumah. Biasanya tanaman pagar merupakan tanaman perdu atau semak, yaitu tanaman yang tingginya kurang dari 6 meter, bahkan sebagian besar tanaman perdu hanya tumbuh kurang dari 2 meter.

Kiat Membuat Pagar Hidup

Ada beberapa kiat untuk membuat pagar hidup di perumahan agar memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai berikut:

1. Menentukan model pagar

Pagar hidup bisa berupa tanaman perdu yang ditanam sangat rapat. Di dalam perumahan biasanya tanaman tidak terlalu tinggi, sedangkan di tepi jalan raya umumnya menggunakan tanaman yang lebih tinggi. Tinggi-rendah tanaman juga bisa mencerminkan karakter pemilik rumah.

Untuk tetap menjaga keamanan rumah, bisa saja pagar hidup dikombinasikan dengan pagar permanen seperti pagar besi, kayu atau tembok. Tanaman yang digunakan bisa berupa tanaman rambat atau tanaman perdu yang diberi tempat khusus pada pagar permanen.

2. Menentukan fungsi tanaman

Selain difungsikan sebagai tanaman hias, pagar hidup juga bermanfaat untuk meredam kebisingan serta menyaring debu yang berasal dari jalanan di depan rumah. Tanaman juga memproduksi okigen yang menjadikan udara lebih bersih dan segar.

Fungsi yang tidak kalah penting pada tanaman adalah sebagai penyimpan air dan untuk mencegah banjir. Tentunya ini berlaku pada tanaman yang ditanam langsung di tanah, bukan di dalam pot atau di atas pagar permanen.

3. Menentukan jenis tanaman

Beberapa jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai pagar hidup sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut:

  • Tahan segala cuaca (mawar, lantana, teh-tehan, bougenvil, soka)
  • Bersifat tahunan (keji beling, soka, puring, teh-tehan)
  • Tidak mudah meranggas/menggugurkan daunnya
  • Tidak disukai hewan herbivora seperti kambing (tanaman beraroma mint, rempah-rempahan, tanaman berdaun tajam, tanaman sejenis bambu)
  • Bukan tanaman produktif dan mudah dirawat (keji beling, beluntas, mangkok-mangkokan)
  • Ukuran proporsional (tanaman perdu/semak, pohon palem, cemara, berbagai jenis bambu, kaktus dan tanaman air)

**

Jika Anda tinggal di perumahan yang padat dan bising, tidak ada salahnya Anda mencoba membuat pagar hidup untuk menyegarkan suasana di lingkungan rumah Anda. Semoga bermanfaat.