Panduan Sukses Budidaya Anggrek

waktu baca 4 menit
Jumat, 10 Okt 2014 22:13 0 1323 Shabrina Fitzel
 

Anggrek

HUMBEDE.COM – Lebih dari 200 tahun lalu anggrek mulai dikenal di seluruh dunia dengan lebih dari 30.000 spesies. Hampir tidak ada orang yang tidak suka dengan anggrek. Anggrek identik dengan ungkapan perasaan kasih sayang, elegan, eksotis, keindahan, kesetiaan, cinta, kelembutan dan romantisme.

Selain menyejukkan mata, bahan kosmetik dan berguna untuk penyembuhan penyakit, tanaman yang bernama latin Orchidaceae ini juga disukai karena bisa menambah pundi-pundi keuangan keluarga.

Tercatat di negara kita terdapat sekitar 5000 lebih jenis anggrek tapi sayangnya belum banyak anggrek-anggrek tersebut yang dibudidayakan.

Nah, bagi Anda yang berminat untuk membudiayakan anggrek tapi masih awam, yuk simak tips berikut ini :

DAFTAR ISI

Tentukan jenis anggrek yang disukai

Di antara jenis anggrek hias yang terkenal yaitu Cattleya, Dendrobium, Grammatophylum, Vanda, Anggrek Bulan, Oncidium, Spathyphyllum, Phalaenopsis, Brassia, Ascocenda, Paphiopedilum dan sebagainya.

Setiap orang punya kecenderungan pada anggrek tertentu tapi sebaiknya Anda tidak hanya menanam anggrek yang Anda sukai saja.

Tanamlah berbagai variasi anggrek secara bertahap sehingga peluang untuk sukses budidaya anggrek semakin besar karena Anda bisa memenuhi berbagai jenis anggrek yang dibutuhkan konsumen.

Pilih media tanam yang tepat

Setelah memilih jenis anggrek maka sekarang menentukan media tanamnya. Media tanam ini penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman anggrek.

Cara penanaman anggrek bervariasi. Ada yang menggunakan pot sebagai tempat penanaman dan ada juga penanaman dengan ditempel pada pohon atau papan pakis. Selain itu juga ada anggrek yang ditanam langsung di tanah tanpa pot dan ditempel.

Media tanam yang umum dipakai adalah arang kayu, pecahan batu bata, pakis, pecahan genteng, sabut kelapa dan potongan kayu.

Tentunya dalam memilih media tanam ini Anda harus menyesuaikan dengan keadaan pekarangan dan kebun Anda. Jika pekarangan sempit, ada baiknya sebagian anggrek ditanam di pot dan sebagian lagi ditempel.

Sesuaikan lingkungan dengan habitat aslinya

Pada umumnya ada dua jenis anggrek yaitu anggrek yang bisa hidup di lingkungan outdoor dan indoor. Pada kasus tertentu memang ada juga anggrek yang bisa tumbuh baik di dalam dan di luar ruangan.

Habitat anggrek di sini berkaitan dengan suhu, kelembaban udara dan pencahayaan. Ada anggrek yang membutuhkan sedikit pencahayaan, suhu dan kelembaban serta ada juga anggrek yang butuh pencahayaan lebih.

Oleh karena itu menyesuaikan lingkungan tumbuh anggrek dengan habitat aslinya sangat diperlukan agar anggrek tumbuh dan berbunga dengan sempurna. Pilihlah lingkungan tumbuh anggrek yang hampir mirip dengan habitat asli anggrek tersebut maka anggrek akan semakin mekar dengan baik.

Pemupukan dan penyiraman yang sempurna

Sama seperti manusia yang membutuhkan berbagai asupan gizi untuk tumbuh kembangnya, anggrek juga membutuhkan pemupukan dan penyiraman yang sempurna. Secara umum anggrek membutuhkan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, potasium, kalium, magnesium dan sulfur.

Menakar jumlah pemberian pupuk dan air juga perlu dilakukan karena kebutuhan pupuk setiap jenis anggrek berbeda. Jangan sampai kelebihan atau kekurangan pupuk dan air. Pada musim kemarau siramlah anggrek 1-2 kali pada pagi atau sore hari.

Sebaiknya gunakan pupuk khusus untuk anggrek sesuai dengan jejnis anggreknya sehinga akan lebih baik. Jika Anda bingung, konsultasilah dengan ahli anggrek agar budidaya anggrek Anda berjalan lancar.

Memperbanyak bibit dan memperluas kebun

Jika tertarik untuk berbisnis anggrek, memperbanyak bibit anggrek dan menanam anggrek dalam kebun yang lebih luas adalah sebuah keharusan. Semakin banyak jenis anggrek dan semakin luas kebun anggrek maka calon konsumen akan semakin tertarik untuk berkunjung.

Dalam memperbanyak bibit Anda bisa memilih dengan cara generatif maupun vegetatif. Anda bisa menyesuaikan dengan keilmuan Anda dalam membudidayakan anggrek

. Jika Anda belum bisa memakai teknik stek, kultur jaringan, keiki dan pemisahan rumpun sebaiknya memakai teknik pembibitan dengan biji saja karena lebih sederhana.

Laporan dan pengawasan secara berskala

Setelah berhasil dalam menanam anggrek dan memperbanyak bibitnya, maka proses budidaya belumlah selesai. Anda harus memperhatikan perkembangan berbagai jenis anggrek dari waku ke waktu dan mencatatnya.

Perhatikan apakah anggrek membutuhkan pot baru/tidak, air dan pupuknya sudah pas atau perlu dikurangi/ditambah, pencahayaan sudah benar/belum, apakah ada hama yang menghalangi pertumbuhannya dan sebagainya.

Dengan laporan ini maka akan memudahkan dalam evaluasi sehingga ketika terjadi pertumbuhan anggrek yang tidak sesuai dengan semestinya, Anda bisa mempelajari dimana letak kesalahannya.

Kemudian Anda bisa mengambil sebuah tindakan pencegahan di masa mendatang. Selain bentuk pengawasan, hal ini juga akan menghemat lebih banyak waktu, uang dan tenaga Anda dalam membudidayakan anggrek.

**

Nah, demikianlah panduan sukses budidaya anggrek yang perlu diketahui. Semoga penduan di atas membantu dalam mewujudkan impian Anda menjadi pembudidaya anggrek yang sukses.

Selamat mencoba.