HUMBEDE.COM – Saat ini, banyak sekali orang-orang yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Sehingga, banyak lahan di pedesaan yang berubah menjadi perumahan.
Padahal, jika dilihat, dengan keadaan tempat yang masih baik secara iklim dan geografis, memungkinkan para masyarakat yang berada di desa untuk mengembangkan perkebunan dan peternakan mereka.
Salah satu yang bisa dikembangkan adalah bebek, ya, di kota besar sudah cukup banyak rumah makan dan restoran yang menyediakan menu bebek sebagai salah satu menu andalannya.
Jadi, kenapa kita tidak menjadi pemasok bebek tersebut saja? Bukankah itu jauh lebih baik daripada kita menjadi pelayan di tempat makan yang menyajikan menu bebek tersebut.
Jika Anda mulai tertarik untuk mengetahui bagaimana memulai bisnis beternak bebek, maka kami akan membahasnya sekarang. Mungkin bisa menjadi referensi Anda ke depannya.
DAFTAR ISI
Jika Anda mempunyai sebuah tempat berukuran 10×5 meter, maka itu bisa dijadikan tempat untuk berternak bebek. Akan lebih bagus jika tempat tersebut berada di atas kolam ikan atau dekat dengan kolam ikan.
Kenapa demikian? Karena untuk bebek potong, sebaiknya dibiarkan untuk keluar-masuk kandang dan kolam ikan. Semakin sering bebek tersebut berenang, maka akan mempengaruhi pertumbuhannya.
Jika Anda sudah memiliki tempatnya, maka Anda tinggal membeli benih bebek (anak bebek yang baru menetas). Umumnya para peternak yang sudah agak lama beternak bebek, pasti mempunyai benih bebek tersebut.
Nah, Anda sudah mempunyai benih bebek. Untuk makanannya bisa dengan memberi pakan BR, itu adalah pakan ternak yang terbuat dari sisa makanan, seperti ikan dan nasi sisa.
Berikan saja pakan tersebut selama 15 hari ke depan. Untuk pemberiannya, bisa diberikan tiga kali sehari, yakni pagi, siang, dan sore menjelang malam.
Saat bebek sudah berumur 15 hari, maka ganti pakannya dengan bekatul (gilingan kulit padi) dan campurkan dengan nasi sisa yang biasanya bisa diperoleh dari rumah makan. Bila tidak ada nasi sisa, maka bisa diganti dengan sagu atau bahkan keong yang ada di sawah. Jika Anda ingin menggunakan keong, maka jangan lupa untuk membersihkan cangkangnya terlebih dahulu.
Untuk bebek potong, biasanya waktu pemeliharannya tidak terlalu lama karena biasanya para pemborong bebek akan mencari bebek dengan ukuran 1,5 kg. Jadi, meskipun umurnya masih muda, namun jika sudah mencapai berat tersebut, bebek sudah bisa dijual.
Untuk bebek petelur, akan lebih baik jika dipelihara di dekat sawah, karena ketika pagi hari bebek harus dilepaskan dari kandang dan dibiarkan berada di sawah. Di sana, bebek akan mencari makan sendiri.
Akan lebih bagus lagi, ketika dimasukkan ke dalam kandang, bebek-bebek tersebut diberikan pakan tambahan, yakni campuran nasi sisa dengan bekatul dan juga keong atau sagu. Jangan lupa untuk selalu menyediakan air di dalam kandang.
Untuk waktu melepaskan dan memasukkannya ke dalam kandang, sebaiknya dilakukan secara teratur dan dalam waktu yang sama setiap harinya. Kenapa harus demikian? Karena hal ini akan memengaruhi siklus bertelur pada bebek.
Jika kita mengaturnya dalam waktu yang sama, maka siklus bertelurnya akan lancar dan teratur. Berbeda jika kita tidak mengatur waktunya, maka kebanyakan akan bertelur secara sembarangan, hasilnya tak terlalu banyak, dan juga waktunya tidak bertahan lama (fluktuasi).
Selain itu, untuk masalah kandang. Jika Anda akan memelihara bebek petelur, maka bagi kandang ke dalam dua bagian. Pertama kandang untuk makan, jadi ketika Anda memberikan makan bisa dilakukan di kandang bagian tersebut. Lalu, kedua, kandang untuk bertelur. Untuk kandang yang dipakai bertelur ini, keadaannya harus kering.