HUMBEDE.COM – Wawancara kerja (job interview) adalah tahapan yang biasanya harus dilalui tiap pelamar yang akan menduduki suatu posisi yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan.
Sebagai satu bentuk seleksi, penilaian wawancara bersifat subyektif karena hanya berdasarkan penilaian dari orang yang mewawancarai (pewawancara).
Memang biasanya akan ada indikator-indikator dengan range nilai tertentu yang telah ditentukan sesuai dengan job description yang dibutuhkan untuk suatu posisi pekerjaan.
Namun, unsur subyektivitas sangat mempengaruhi preference atau kecenderungan dari sang pewawancara dalam memilih satu dari sekian orang yang melamar.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan beserta dengan tips-tipsnya, agar seorang pelamat dapat “menarik perhatian” dalam proses wawancara kerja sehingga bisa menjadi salah satu kandidat yang diperhitungkan untuk lanjut ke tahap berikutnya atau malah langsung diterima kerja bila tak ada lagi tahapan seleksi setelah wawancara.
DAFTAR ISI
Tak bisa dipungkiri, penampilan fisik sangat mempengaruhi penilaian orang terhadap diri seseorang, terutama pada seorang pelamar kerja. Sebuah pepatah Jawa mengatakan, “Nilai seseorang ditentukan oleh busananya.”
Hal ini tentu tidak bisa disalahkan, karena penampilan luar adalah yang pertama kali dilihat sehingga menentukan penilaian berikut.
Tips : Persiapkan outfit jauh-jauh hari sebelum hari H tes wawancara kerja.
Dengan memiliki banyak waktu, Anda bisa mempersiapkan dengan baik busana dan perlengkapan, seperti sepatu, tas, gasper atau aksesoris penunjang lain yang akan Anda kenakan. Pastikan Anda tidak salah kostum.
Bila perlu, survey terlebih dulu tempat dan situasi kerjanya. Bila Anda melamar di sebuah perusahaan advertising yang orang-orangnya biasanya dinamis, usahakan Anda memakai outfit yang cukup update dan trendi.
Tidak harus mahal atau bermerek, tapi paling tidak Anda terlihat modis dan tidak tampil kuno. Tapi, tetap pilih gaya yang sesuai dengan kepribadian Anda sehingga Anda tetap tampak nyaman, tidak berlebihan dan percaya diri memakainya.
Begitu juga bila Anda melamar di sebuah firma, kantor konsultan atau lembaga pendidikan, pilihan outfit seperti melamar di advertising tentu tidak akan cocok. Karena itu, pilihan yang formal dengan warna-warna klasik seperti hitam, abu-abu dan krem, akan lebih sesuai.
Semua orang tentu lebih suka memandang orang yang wajahnya segar dan berseri-seri, dengan rambut yang tertata rapi, dibandingkan memandang wajah orang yang berminyak dan penuh komedo di sana sini, dengan rambut yang awut-awutan.
Selain itu, orang yang memperhatikan penampilan dan kebersihan diri akan mendapatkan nilai lebih. Sebab, bila diri sendiri saja tidak dirawat, bagaimana mungkin bisa merawat amanah dari sebuah pekerjaan yang ditugaskan oleh perusahaan?
Seperti itulah kira-kira pemikiran seorang pewawancara.
Tips : melakukan facial atau perawatan wajah rutin, selama beberapa hari sebelum tes wawancara dapat membantu Anda tampil segar dengan wajah yang terawat bersih.
Tak harus ke salon, Anda bisa melakukan perawatan sebagaimana yang biasa Anda lakukan. Namun, bila memungkinkan Anda tambah dengan memakai masker wajah dari buah atau sayuran seperti mentimun atau dengan krim masker wajah yang tersedia toko.
Tapi, usahakan jangan memakai produk yang belum pernah Anda pakai sebelumnya. Karena dikhawatirkan bila tidak cocok bisa menimbulkan iritasi atau bahkan masalah yang lebih parah pada kulit wajah Anda.
Alih-alih mendapatkan wajah yang segar berseri, Anda malah harus absen dari wawancara karena harus pergi ke dokter kulit untuk mengobati wajah Anda.
Bila Anda pria atau wanita yang tidak berhijab, memperhatikan penampilan rambut juga penting. Melakukan creambath atau memasker rambut selama beberapa hari sebelum wawancara dapat membantu rambut Anda tampak segar dan berkilau.
Sebelum tiba giliran Anda, usahakan untuk ke toilet terlebih dulu untuk memastikan wajah dan rambut Anda tampak prima.