HUMBEDE.COM – Sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi, Bahasa Inggris selalu menjadi pelajaran yang disuguhi.
Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Bahasa Inggris harus ada di dalam daftar mata pelajaran sekolah padahal kita sekolah di Indonesia. Jawabannya hanya satu. Bahasa Inggris itu penting.
Mengapa Bahasa Inggris penting? Karena Bahasa Inggris adalah bahasa dunia. Setiap orang di dunia akan menggunakan Bahasa Inggris selain bahasa lokalnya sendiri. Dengan menguasai Bahasa Inggris, maka kita akan mampu menguasai kondisi global yang terjadi saat ini.
Namun tak dapat dipungkiri, Bahasa Inggris sering menjadi pelajaran yang ditakutkan, terutama bagi mereka yang kurang mampu memahaminya. Sama halnya saat kita memperlajari Matematika, Fisika, dan pelajaran lainnya. Kita harus mempelajarinya dan tekun berlatih.
Ada beberapa kesalahan besar yang kita buat sehingga kita selalu takut berhadapan dengan Bahasa Inggris, antara lain:
DAFTAR ISI
Menganggap Bahasa sebagai Pengetahuan
Jika mendengar kata Pengetahuan, otomatis kita akan berusaha menghapalkan seluk-beluk dari pengetahuan tersebut. Entah itu rumus, teori, dan sebagainya.
Anggapan seperti inilah yang membuat sebagian besar kita berusaha menghapalkan rumus grammar, mulai dari Simple Present Tense hingga Past Future Perfect Continuous Tense. Belajar dengan cara seperti ini hanya akan membuat kita jenuh dan enggan untuk berlatih lagi.
Hanya Bergantung pada Pelajaran Bahasa Inggris Formal
Kebanyakan dari kita hanya mempelajari Bahasa Inggris dari buku-buku pelajaran yang disediakan oleh sekolah. Padahal kenyataannya, orang-orang yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar tidak menggunakan Bahasa Inggris yang terlalu baku seperti pada buku-buku teks tersebut.
Mereka menggunakan Bahasa Inggris umum yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu kita tidak boleh hanya bergantung pada buku-buku teks tersebut, cobalah untuk mempelajari Bahasa Inggris yang digunakan sehari-hari.
Tidak Mempraktekannya
Kita bisa fasih dalam berbahasa Indonesia karena setiap saat kita berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Bagaimana jika kita menerapkannya pada Bahasa Inggris? Tentunya kita juga akan fasih dalam berbahasa Inggris.
Hakikat sebuah bahasa ialah sebagai alat komunikasi. Maka itu, cobalah untuk mempraktekan Bahasa Inggris dalam berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar.
Tidak Berusaha Sendiri
Guru selalu dianggap sebagai penentu keberhasilan seseorang. Jika seseorang tidak berhasil, maka guru yang disalahkan. Padahal peran seorang guru hanya untuk membantu. Kitalah yang bertanggung jawab atas keberhasilan kita sendiri.
Kita harus aktif mencari cara untuk berhasil menguasai Bahasa Inggris, bisa dengan membaca majalah atau koran berbahasa Inggris seperti The Jakarta Post, bisa juga dengan menonton film-film Barat yang dapat membantu kita untuk terbiasa mendengar percakapan Bahasa Inggris.
Takut Salah
Kesalahan kita yang menganggap Bahasa Inggris sebagai pengetahuan membuat kita selalu takut salah jika kebetulan kalimat yang kita gunakan tidak sesuai dengan grammar.
Coba perhatikan lagu-lagu berbahasa Inggris yang dikarang oleh musisi luar. Kebanyakan dari lirik lagu itu tidak sesuai dengan grammar yang ditetapkan, namun mereka cuek dan tetap menyanyikannya.
Selain itu, Bahasa Inggris merupakan bahasa yang kontekstual. Kita tidak bisa menyamakan arti kata “That” dari dua kalimat berikut, “That is my apple” dan “My father said that he visited museum yesterday”.
Arti kata “That” pada kedua kalimat ini berbeda jauh. Kita tidak bisa mengatakan bahwa kalimat kedua memiliki arti “Ayah saya mengatakan itu dia mengunjungi museum kemarin”.
Kita tidak perlu mati-matian mempelajari grammar. Satu kata Bahasa Inggris memiliki banyak makna dan itu bergantung pada kalimatnya.
***
Satu lagi hal yang perlu kita ketahui, bahwasannya kita menggunakan Bahasa Inggris bukan untuk terlihat sempurna, tapi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan isi hati serta otak kita kepada orang-orang di sekitar. Jangan pernah takut salah, karena seiring berjalannya waktu, kesalahan itu dapat diperbaiki sedikit demi sedikit.