Hampir semua orang menyukai rasa makanan gorengan. Apa yang kebanyakan orang tidak senang adalah bahaya kesehatan yang ditimbulkannya akibat konsumsi secara teratur.
Simak artikel berikut untuk tahu apa saja dampak buruknya, dilansir dari SymptomFind.com.
DAFTAR ISI
Mungkin bahaya paling terkenal dari mengkonsumsi terlalu banyak makanan gorengan adalah kerusakan yang disebabkan dalam sistem kardiovaskular. Alasannya sedikit rumit.
Kesehatan jantung dapat dipengaruhi oleh makanan yang digoreng dalam beberapa cara yang berbeda.
Yang pertama, makanan gorengan padat kalori. Hal ini dapat menyebabkan orang mengkonsumsi lebih banyak kalori dari yang mereka butuhkan dalam sehari, yang akhirnya mengarah pada obesitas. Obesitas merupakan salah satu faktor resiko terbesar untuk penyakit jantung.
Makanan gorengan juga berkontribusi terhadap kolesterol tinggi, faktor resiko lain untuk penyakit jantung. Kolesterol melupakan lemak darah lengket yang dapat menumpuk di dinding pembuluh darah, menyebabkan penyumbatan.
Jika pembuluh tersebut benar-benar terblokir, atau area penumpukan pecah dan menjadi bersarang di area pembuluh darah yang lebih sempit, serangan jantung atau stroke dapat terjadi.
Tingginya kadar LDL, atau “kolesterol jahat” dan rendahnya tingkat HDL “kolesterol baik,” serta trigliserida tinggi merupakan faktor-faktor resiko untuk penyakit kardiovaskular. Tapi trigliserida tinggi juga merupakan penanda kondisi kesehatan lain yang serius: diabetes. Faktanya, banyak masalah kesehatan berkontribusi satu sama lain.
Hati merupakan salah satu organ terbesar dalam tubuh, satu-satunya organ yang bisa meregenerasi sendiri. Di antara sekian banyak pekerjaan yang dilakuka hati, memproduksi empedu adalah salah satu tanggung jawab yang paling penting.
Apa itu empedu? Empedu adalah zat asam yang memecah makanan yang dikonsumsi selama proses pencernaan. Hal ini terutama penting dalam pemecahan lemak. Ketika seseorang mengkonsumsi makanan terutama gorengan, lemak tinggi dan kolesterol secara signifikan dapat meningkatkan beban kerja hati.
Selain itu, setiap lemak yang tidak digunakan oleh tubuh dapat disimpan dalam hati, mengarah ke jenis penyakit hati yang disebut fatty liver, yang membuatnya sulit bagi hati untuk bekerja secara efisien.
Menurut sebuah studi di British Medical Journal, jenis minyak yang digunakan dalam menggoreng makanan membuat perbedaan dalam efeknya pada sistem kardiovaskular.
Penelitian ini dilakukan di Spanyol lebih dari 11 tahun dan menemukan bahwa jika makanan yang digoreng dalam minyak zaitun atau minyak bunga matahari, gorengan tidak terkait dengan resiko kardiovaskular atau mortalitas yang sama seperti makanan yang digoreng dengan minyak lainnya.
Beberapa minyak dapat melepaskan bahan kimia berbahaya jika dipanaskan ulang. Masalahnya adalah minyak ini mulai rusak dan dengan demikian ia melepaskan aldehida beracun yang kemudian dapat dihirup dan telah dikaitkan dengan kanker dan penyakit neurodegenerative.
Anda mungkin dapat mengganti penggorengan dengan “air frying” atau “oven frying“. Metode ini melibatkan penggunaan semprotan minyak untuk memberikan cukup kerenyahan pada makanan yang kemudian dipanggang dalam oven.
Gunakan minyak yang sehat untuk menggoreng. Salah satu minyak yang paling aman dan sehat untuk digunakan ialah minyak zaitun. Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal, baik untuk kesehatan jantung.
Pilihan sehat lainnya: fat substitute yang terbuat dari gandum. Fat substitute berperilaku seperti minyak saat dimasak dan dimakan, tetapi seperti serat dalam sistem pencernaan.