HUMBEDE.COM – Indonesia, selain kaya akan seni dan budayanya, juga dikenal memiliki banyak bangunankuno yang bernilai sejarah.
Hampir di setiap kota atau daerah memiliki bangunan kuno dengan kisah dan sejarahnya sendiri, tak terkecuali kota Semarang.
Kota Semarang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ini memiliki beberapa bangunan yang bernilai sejarah, salah satunya adalah Lawang Sewu.
Mengapa disebut Lawang Sewu? Lawang Sewu berasal dari bahasa Jawa yang artinya pintu seribu. Masyarakat menjuluki bangunan ini dengan sebutan lawang sewu karena bangunan ini memiliki banyak lubang pintu.
DAFTAR ISI
Lawang Sewu merupakan bangunan yang berdiri kokoh di pusat kota Semarang, dengan lokasi yang sangat strategis. Berada di ujung jalan Pemuda dan menghadap ke arah tugu muda. Bangunan yang gedung utamanya memiliki 3 lantai ini berjarak antara 15 sampai 20 menit dari Stasiun Tawang maupun dari Bandara Ahmad Yani.
Bagi Anda wisatawan tak perlu khawatir, beberapa angkutan umum seperti bus dan angkutan kota melintasi jalanan di depan lawang sewu. Di sekitar bangunan ini juga terdapat hotel tempat menginap.
Lawang Sewu, dalam sejarahnya didirikan pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1904 oleh arsitek berkebangsaan Belanda Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Ouenda . Bangunan ini di dirikan sebagai pusat perusahaan kereta api pada masa itu.
Pada masa penjajahan Jepang, ruang bawah tanah gedung ini yang dibangun sebagai tempat saluran air sempat di“sulap” menjadi penjara bawah tanah.
Gedung ini dalam sejarahnya juga menjadi saksi bisu pertempuran lima hari di Semarang antara para pemuda dan penjajah. Setelah perang kemerdekaan, bangunan ini sempat dipakai sebagai kantor Jawatan Kereta Api Indoneia, sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro), dan Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Perhubungan Jawa Tengah.
Kini, Lawang Sewu merupakan ikon pariwisata kota Semarang. Letaknya yang berada di lokasi strategis dengan arsitekturnya yang unik membuat bangunan ini mudah dikenali.
Bangunan yang dipugar oleh pemerintah dan di resmikan pada tahun 2011 ini bahkan beberapa kali menjadi tempat pengambilan gambar beberapa film. Sebut saja, film ‘Darah Garuda’ (Merah Putih II) dan ;Ayat-Ayat Cinta.’
Beberapa pameran dan fashion show pun digelar di gedung yang sarat akan nilai sejarah ini. Keindahan arsitektur yang ditambah dengan pernak pernik khas kereta api seperti sebuah lokomotif kuno yang terdapat di halaman depan gedung menambah daya tarik wisatawan.
Untuk menikmati keindahan arsitektur bangunan yang memiliki nilai sejarah ini cukup mudah, hanya dengan membeli karcis seharga Rp. 10.000 untuk dewasa dan Rp. 5000 untuk pelajar dan anak-anak. Dan Anda dapat menikmati keindahan bangunan yang di buka mulai Pukul 06.00 sampai dengan Pukul 18.00 WIB ini.
Tunggu apalagi? Yuk, wisata ke Semarang!
(photo: indonesiawow.com)