Saat Anak Mengambil Keputusan Kontra dengan Anda

waktu baca 3 menit
Jumat, 9 Mei 2014 23:11 0 12 Amanda
 

Saat Anak Mengambil Keputusan Kontra dengan AndaHUMBEDE.COM – Mendidik anak bukanlah perkara mudah. Hal tersebut tentu disadari semua orang tua.

Terutama bagi Anda yang memiliki anak berusia remaja hingga cukup dewasa, mendidik mereka mungkin merupakan saat-saat yang tersulit karena mereka sudah memiliki pandangan hidup sendiri.

Sayangnya pandangan hidup mereka tidak selalu sama dengan pandangan hidup kita. Itu pula yang menjadi salah satu penyebab anak berusia remaja dan tergolong masih beranak dewasa sering mengalam masa-masa sulit dengan orang tua, terutama saat anda berdua memiliki pendapat yang berbeda.

Ada banyak cara agar mereka berpendapat yang sama dengan anda, atau menjalankan perintah dan nasihat anda. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak selalu mudah.

Anak yang juga bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya telah mendapatkan pendapat dan pengaruh lain yang juga mempengaruhi pola pikirnya.

Tak jarang jika mereka membuat keputusan yang kontra dengan anda, dan hal tersebut menjadi isu perdebatan anda dengannya. Keputusan tersebut dapat berhubungan dengan gaya hidup, urusan pernikahan, memilih jurusan di sekolah maupun kuliah, hingga jenis pekerjaan.

Apa yang harus Anda lakukan jika anak membuat keputusan yang kontra dengan Anda?

DAFTAR ISI

1. Ketahui Penyebabnya

Jika anak anda memilih keputusan yang tidak sesuai dengan yang Anda harapkan, sebelum mendebat atau memarahinya, coba Anda selidiki alasan mengapa ia memilih keputusan tersebut.

Sumbernya tentu dari anak sendiri. Luangkan waktu untuk bicara serius dan berusahalah untuk tidak mudah terbawa emosi.

Tanyakan mengapa ia mengambil keputusan tersebut dan apa yang mereka harapkan setelah keputusan tersebut diambil.

Anda juga dapat mengetahui penyebabnya dengan memandang dari sisi yang lain, untuk tidak membuat tindakan yang merugikan.

2. Sampaikan Pendapat Anda dengan Bijak

Kebanyakan anak mudah marah jika dilarang begitu saja tanpa alasan, seperti kata-kata “Pokoknya ayah/ibu tidak setuju”. Kalimat seperti ini seolah menyuruh anak tanpa alasan dan membuat mereka kesal karena tidak puas dengan keputusan yang Anda sampaikan.

Sebaiknya utarakan pendapat Anda kenapa menolak keputusannya, dan juga beritahu alasan mengapa Anda menolaknya.

Anda juga dapat memberi pendapat lain yang menurut Anda jauh lebih baik daripada keputusan yang ingin mereka buat.

Dengan begitu selain mendapatkan penjelasan, anak dapat mempertimbangkan kembali keputusannya karena dia juga akan memikirkan dampaknya bagi Anda.

3. Memintanya untuk Berpikir Ulang

Cara lain yang dapat Anda lakukan adalah memintanya untuk berpikir ulang. Anak sering membuat keputusan karena emosi sesaat dan tidak menyadarinya.

Mintalah kepadanya untuk meluangkan waktu beberap hari untuk memikirkan kembali keputusan yang ingin dia buat.

Minta anak Anda juga untuk membuat daftar akibat positif dan negatif yang kiranya mereka dapatkan dari keputusan tersebut. Jika lebih banyak akibat negatifnya, Anda dapat mengatakan bahwa keputusan yang mereka buat tidaklah benar.

***

Perdebatan antara orang tua dan anak tentang keputusan memang sering menimbulkan emosi bagi keduanya. Jika Anda ingin berbicara, luangkan waktu khusus dan tidak dalam keadaan sedang emosi.

Sampaikan pendapat Anda dengan bijak dan sampaikan bahwa mereka harus bertanggungjawab nantinya akan keputusan yang mereka buat.

Semoga bermanfaat!