HUMBEDE.COM – Anak-anak yang berumur hingga 5 tahun memang memiliki beragam aktivitas yang menggemaskan. Anak-anak pada usia ini, untuk tumbuh kembangnya, tak jarang sangat aktif dalam melakukan berbagai kegiatan yang mereka sukai.
Karena kegiatan tersebut mereka lakukan sesuai dengan kemampuan mereka, dan masih dalam proses belajar seperti berbicara, bernyanyi, menggambar dan yang lainnya.
Sebagai orang tua, terkadang kita senang memiliki anak yang sangat aktif dan cepat belajar. Namun adakalanya beberapa kegiatan mereka sering dikategorikan ‘bandel’ karena memiliki resiko baik untuk mereka sendiri maupun lingkungan di sekitarnya.
Terkadang orang tua lupa bahwa sebenarnya di balik aktivitas ‘bandel’nya tersebut, si anak juga belajar untuk mengenal berbagai hal. Ini adalah contoh beberapa aktivitas anak yang seharusnya si anak tidak kita marahi ketika mereka melakukannya, namun kita arahkan agar menjadi lebih baik.
DAFTAR ISI
Apabila anda memiliki anak berusia di bawah 5 tahun, mungkin anda telah terbiasa menemukan dinding rumah anda penuh dengan coretan mereka, baik itu menggunakan pensil, pena, crayon dan alat warna lainnya.
Jika tembok yang penuh dengan coretan tersebut adalah dinding di ruang tamu, ruang makan dan ruang publik lainnya, terkadang orang tua kesal karena dinding terkesan kotor dan tidak enak dipandang.
Padahal, anak yang suka mencorat-coret dinding sebenarnya hanya ingin berkreasi karena menggambar dengan warna merupakan salah satu kegiatan terfavorit anak-anak.
Sebainya anda sediakan media khusus untuk menggambar, misalnya dengan memberi kertas dalam jumlah banyak sehingga anak bebas menggunakannya, atau dengan menempelkan kertas berukuran besar pada dinding sehingga tidak mengotori dinding secara langsung.
Anda juga dapat memberi tahu aturan menggambar pada anak, misalnya tidak boleh di ruang lain selain kamar tidur dan tidak menggunakan pewarna yang permanen dan sulit dibersihkan.
Bagi anak, kegiatan apa pun yang orangtuanya lakukan terkadang mereka ikuti. Begitu juga saat ibu memasak, anak mungkin ingin juga ikut memasak.
Terkadang hal itu membuat kegiatan memasak ibu menjadi lebih repot karena anak membuat bahan makanan berserakan misalnya, atau memegang alat masak yang berbahaya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, terkadang ibu memarahi si anak atau menyuruhnya melakukan kegiatan lain.
Ikutan memasak sebenarnya bukanlah kegiatan yang perlu ibu khawatirkan. Hal tersebut menandakan bahwa anak sedang ingin tahu dan ingin mengembangkan kreativitasnya.
Untuk membuat kegiatan memasak yang aman, ibu dapat memberikan peralatan masak khusus yang aman bagi anak, misalya mainan masak memasak, atau mengikutsertakan anak untuk memasukkan bahan masakan atau sekedar membentuk adonan kue dan lain sebagainya.
Selain komunikasi ibu dan anak bertambah akrab, anak juga dapat mengembangkan kreativitasannya.
Banyak anak yang tak segan untuk bermain di dalam maupun luar rumah dan kotor-kotoran alias tidak peduli jika badan atau bajunya kotor oleh aktivitas bermainnya.
Hal ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena anak sedang ingin beradaptasi dengan lingkungannya dan menemukan apa yang dia suka.
Ibu dapat mencegah hal yang tidak diinginkan dengan memberi batasan area jika ia bermain di halaman, misalnya tidak boleh melewati batas tertentu. Selain itu, anak juga dapat memakai sepatu anti air untuk menjaga kakinya tetap bersih.
***
Itulah 3 aktivitas anak yang tidak perlu kita larang, namun tetap kita awasi. Biarkan anak mengeksplore sekitarnya demi tumbuh kembang anak yang optimal. Tentu dengan penjagaan maksimal dari orang tua.
Semoga bermanfaat.