HUMBEDE.COM – Ada beberapa kesalahan yang dilakukan wanita saat sedang melaksanakan ibadah haji ataupun umroh. Berikut diantaranya, dilansir dari MuslimMatters.org:
DAFTAR ISI
Beberapa Muslimah tidak tahu apa artinya ihram, dan mereka pikir itu adalah topi yang dikenakan di atas kepala dan tidak melepasnya apapun yang terjadi karena bisa berarti ‘merusak ihram’.
Ihram adalah keadaan memasukkan atau mengenakan setiap item pakaian, saat Anda masuk ke dalam keadaan ihram tidak berarti Anda tidak bisa melepasnya nanti.
Dan melepasnya TIDAK berarti mengakhiri ihram. Itu sebabnya para ulama mengatakan bahwa kita dapat mengganti ihram, dan bahkan mencucinya jika kotor.
Beberapa wanita memiliki ketakutan yang berlebihan soal rambut mereka. Begitu banyak sehingga mereka tidak melepas hijab, bahkan ketika mereka sendiri atau berada di antara hanya wanita.
Mereka begitu khawatir hingga tidak melepas penutup kepala saat berwudhu. Abaikan saja rambut yang rontok, itu di luar kendali Anda.
Banyak wanita berpikir bahwa HANYA orang yang tidak dalam ihram yang dapat memotong rambut mereka, setelah mereka selesai dengan ritual mereka. Dan mereka menolak untuk memotong rambut mereka sendiri untuk keluar ihram.
Juga tidak mengizinkan saudara lain yang belum keluar ihram untuk memotong rambut mereka. Ini adalah gagasan yang salah.
Beberapa dari kita mendelegasikan jemaah lain untuk melemparkan kerikil atas nama kita tanpa alasan yang sah. Entah itu karena takut keramaian, atau karena sedang malas saja, tidak memahami pentingnya melakukannya sendiri, bahkan jika mereka mampu.
Jangan malas melakukan manasik haji. Sadarilah pentingnya melakukan segalanya sendiri jika Anda mampu. Tidak perlu harus takut sama sekali. Bahkan orang tua di atas kursi roda, dan anak-anak berusia 3 dan 4 tahun, melemparkan kerikil sendiri. Jika ada banyak kerumunan atau masalah keamanan, itu bisa ditunda.
Waspadalah terhadap kerumunan pria dalam semua manasik haji, terutama selama tawaf dan di Batu Hitam, selama Sa’i dan ketika melempar Jumrah. Pilih waktu ketika pria kurang berkerumun.
Pikirkan tentang hal ini. Menyentuh Batu Hitam adalah sunnah yang indah, tapi itu adalah sunnah. Dan melindungi diri sendiri dan hayat Anda dari kontak yang tidak perlu dengan orang yang bukan muhrim adalah sebuah kifayah.
Aisyah dulunya melakukan Tawaf di daerah yang jauh dari pria, dan beliau tidak menyentuh Hajar Aswad atau Pojok Yaman jika ada kerumunan.
Ingat bahwa Allah SWT akan melihat kualitas ibadah Anda, bukan kuantitasnya. Dan itulah mengapa perbuatan kita akan ditimbang pada hari kiamat, bukannya dihitung.
Setiap kali Anda melakukan ibadah, periksa apakah Anda telah melakukannya dengan khusyu atau tidak? Apakah Anda berfokus pada apa yang Anda lakukan? Apakah Anda tahu arti dari apa yang Anda katakan atau bertanya? Apakah Anda bergerak dengan lambat, mengukur kecepatan atau bergegas menyelesaikannya?
Ketika mengunjungi mesjid Nabi Muhammad SAW, berperilaku baik lah, dengan hormat, sebagai seorang wanita Muslim. Ingatlah untuk menjaga suara Anda lembut dan kecepatan berjalan Anda.
Jangan mendorong, merugikan atau menyakiti sesama saudara Muslim Anda. Bahkan jika Anda tidak mendapatkan kesempatan untuk berdoa di daerah tersebut.
Ada banyak saudara Muslim yang membuang-buang waktu berbicara dengan satu sama lain, tentang hal-hal spesifik, berbaur dan bersosialisasi dengan jemaah lainnya, sementara mereka tinggal di Mina dan bahkan pada hari Arafah, yang merupakan hari paling penting dari haji.
Mereka lupa bahwa ini adalah hari yang paling diberkahi untuk melakukan ibadah. Mereka lupa bahwa Mina bukanlah tempat untuk bersosialisasi, melainkan tempat untuk beribadah.
Mereka lupa bahwa hari Arafah adalah hari haji. Alih-alih mengingat Allah SWT, mereka sibuk sendiri dengan omong kosong, tertawa, bercanda, bahkan bergibah dan bergosip.
Muzdalifah adalah sebuah tanah terbuka dan tidak ada tenda, dan lainnya dan kamar mandi berada di sebuah lapangan terbuka.
Ketika jemaah wanita berwudhu di sana, mereka lupa bahwa mereka berada di daerah terbuka dan ada banyak orang yang bisa melihat mereka. Namun, mereka melepas hijab tepat di depan mereka saat berwudhu.
Jadi bagaimana cara berwudhu dalam situasi seperti ini?
Ada solusi mudah untuk semua ini. Setiap kali Anda perlu berwudhu, pergilah dengan beberapa wanita dan berwudhu secara bergiliran sementara yang lain menutupi dengan sepotong kain, jilbab, dan lain sebagainya. Dengan cara ini tidak ada yang bisa melihat Anda, insya Allah.