HUMBEDE.COM – Di saat smartphone telah menjadi perlengkapan wajib bagi jutaan orang di seluruh dunia, peluang menelepon, sms, atau mengirim e-mail seringkali hanya sejangkuan tangan – tak peduli siang atau malam.
Namun studi terbaru mengingatkan bahwa menggunakan smartphone untuk urusan pekerjaan seusai jam kantor dapat benar-benar mengganggu tidur dan merusak produktivitas keseluruhan, meninggalkan rasa lelah dan tak fokus sepanjang hari. Demikian sebagaimana dilansir dari HealthDay News.
“Di satu sisi, saat orang menggunakan telepon mereka untuk melakukan pekerjaan hingga larut malam, maka mereka semakin sulit melepaskan dan memisahkan diri dari pekerjaan mereka, yang membuat tidur semakin sulit serta mengakibatkan kelelahan mental,” ujar rekan penulis studi Russell Johnson.
“Dan di saat yang sama, cahaya biru yang dipancarkan perangkat ini nampaknya mengganggu hormon tidur melatonin. Jadi, terdapat dampak psikis maupun fisik terhadap tidur yang menjadikannya semakin sulit berkonsentrasi pada pekerjaan di kantor di hari berikutnya,” tambah Johnson, seorang asisten profesor di Michigan State University.
Johnson beserta kolega melaporkan temuan ini dalam jurnal Organizational Behavior and Human Decision Processes.
DAFTAR ISI
Penulis studi mencatat bahwa National Sleep Foundation memperkirakan bahwa enam dari 10 orang di Amerika menyatakan bahwa mereka sering tak cukup tidur.
Untuk mendalami bagaimana smartphone menambah masalah ini, penulis mengadakan dua rangkaian survei.
Survei pertama digunakan untuk menelusuri pengalaman 82 orang manajer tingkat atas yang sebagia besar terdiri dari pria. Semuanya mengambil kelas akhir pekan untuk memperoleh gelar Master’s in Business Administration (MBA).
Para sukarelawan melengkapi kuesioner dalam waktu berbeda selama periode dua minggu, menghitung seberapa sering smartphone digunakan untuk mengurus bisnis setelah pukul 9 malam. Survei juga memasukkan kualitas tidur saat malam serta kesigapan di waktu siang saat berada di kantor.
Investigator tidak mengumpulkan informasi mengenai penggunaan smartphone di malam hari hanya untuk tujuan interaksi sosial.
Hasilnya: menggunakan smartphone saat berada di ranjang diasosiasikan dengan waku tidur yang lebih sedikit. Dan tidur yang lebih sedikit, pada akhirnya, diasosiasikan dengan habisnya energi di pagi hari serta kurangnya konsentrasi pada pekerjaan.
Survei kedua yang berfokus pada 136 karyawan yang mewakili berbagai macam bidang meliputi retail, manufaktur, media, dan industri kesehatan. Usia rata-ratanya sekitar 31 tahun.
Dengan perbandingan yang lebih seimbang antara pria dan wanita (54 persen versus 46 persen), sukarelawan menjawab pertanyaan survei yang serupa sembari mengungkapkan seberapa banyak mereka menggunakan perangkat lain di malam hari yag meliputi laptop, tablet dan TV.
Hasil survei kedua mengonfirmasi hasil survei yang pertama. Temuan tambahan menunjukkan bahwa penggunaan smartphone di malam hari yang berkaitan dengan urusan pekerjaan tercatat memiliki dampak negatif yang lebih besar terhadap tidur serta fokus kerja di siang hari dibandingkan penggunaan perangkat lain di waktu malam.
“Jadi kami tidak mengetahui apa pengaruh yang mungkin diakibatkan oleh perbincangan dengan teman saat di tempat tidur untuk urusan sosial bukan pekerjaan,” ia mengakui.
“Mungkin bisa berdampak baik, membantu seseorang melepaskan beban sebelum tidur atau mungkin mengimbangi dampak masalah psikologis.”
“Meski begitu, kami merekomendasikan untuk tidak membawa smartphone ke tempat tidur,” ujar Johnson. Titik berat studi menunjukkan setidaknya dengan penggunaan untuk urusan kerja di malam hari terdapat konsekuensi di keesokan harinya.
Jeffrey Hall, profesor rekanan di jurusan studi komunikasi di University of Kansas, berpendapat bahwa keprihatinan terhadap smartphone hanyalah versi terbaru dari fenomena “CrackBerry,” topik yang hangat beberapa tahun lalu.
“Gambarannya para pekerja nyaris sama kecanduannya dengan BlackBerry mereka. Dan kini penggunaan smartphone yang meluas memperburuk tren tersebut,” ujar Hall.
Hall menyatakan ‘mencabut kabel’ di malam hari bukanlah ide yang buruk. Namun akan sulit jika para karyawan tak mengaturnya dengan jelas.