Gula berlebih dalam makanan bukanlah ide bagus ketika bicara mengenai hidup sehat. Meskipun demikian, hanya sedikit dari kita yang mengonsumsi gula dalam jumlah moderat seperti yang dianjurkan.
Kebanyakan orang tahu bahwa gula tidak baik bagi mereka, tapi untuk beberapa alasan, mereka berpikir resiko konsumsi gula berlebih lebih sedikit dibanding lemak jenuh dan trans, natrium atau kalori.
Berikut adalah 10 fakta tentang gula yang mungkin akan mengejutkan Anda, dilansir dari Huffington Post:
1. Gula Dapat Merusak Jantung
Meskipun sudah banyak yang mencatat bahwa kelebihan gula dapat meningkatkan resiko keseluruhan untuk penyakit jantung, sebuah studi dalam Journal of American Heart Association 2013 menampilkan bukti kuat bagaimana gula benar-benar dapat mempengaruhi mekanisme memompa dari jantung Anda dan dapat meningkatkan resiko gagal jantung. Temuan secara spesifik menunjuk suatu molekul dari gula (juga dari pati) yang disebut glucose metabolite glucose 6-phosphate (G6P) yang bertanggung jawab terhadap perubahan dalam protein otot jantung.
2. Gula Mempromosikan Lemak Perut
Salah satu faktor yang tampaknya menimbulkan obesitas pada anak adalah akumulasi lemak di daerah batang tubuh. Mengapa? Salah satu kemungkinan penyebab ialah semakin banyaknya minuman sarat fruktosa. Suatu studi 2010 pada anak-anak menemukan bahwa asupan fruktosa berlebih (tapi bukan asupan glukosa) sebenarnya menyebabkan sel-sel lemak visceral menjadi matang – menjadikan perut besar dan resiko lebih besar untuk penyakit jantung dan diabetes di masa yang akan datang.
3. Gula Merupakan Silent Killer
Sebuah studi 2008 menemukan bahwa konsumsi fruktosa berlebihan terkait dengan peningkatan kondisi yang disebut resistensi leptin. Leptin adalah hormon yang memberitahu Anda ketika Anda sudah cukup makan. Masalahnya adalah, kita sering mengabaikan sinyal otak yang dikirim. Pada beberapa orang, leptin tidak bekerja. Pada gilirannya menyebabkan konsumsi makanan berlebih, obesitas. Mengapa disebut silent killer? Karena semua terjadi tanpa gejala.
4. Gula Dapat Terkait dengan Produksi Kanker
Satu koneksi yang telah didokumentasikan dengan baik dalam literatur adalah hubungan antara resistensi insulin dan kanker. Sebuah studi 2013 menemukan bahwa gula dalam usus memicu pembentukan hormon yang disebut GIP (dikontrol oleh protein yang disebut beta-catenin yang benar-benar bergantung pada kadar gula), yang pada gilirannya, meningkatkan insulin yang dilepaskan oleh pankreas. Para peneliti menemukan bahwa beta-catenin mungkin sebenarnya mempengaruhi kerentanan sel terhadap pembentukan kanker.
5. “Kecanduan” Gula Anda Mungkin Genetik
Sebuah studi baru-baru ini pada 579 orang menunjukkan bahwa mereka yang memiliki perubahan genetik pada hormon yang disebut ghrelin mengonsumsi lebih banyak gula (dan alkohol) dibandingkan mereka yang tidak memiliki variasi gen. Ghrelin adalah hormon yang memberitahu otak bahwa Anda lapar. Para peneliti berpikir bahwa komponen genetik yang mempengaruhi pelepasan ghrelin mungkin memiliki hubungan dengan peningkatan sistem saraf melalui gigi manis.
6. Gula dan Alkohol Memiliki Efek Toksik Serupa Bagi Hati
Dalam jurnal Nature 2012, para penulis menunjukkan bukti bahwa fruktosa dan glukosa berlebih dapat memiliki efek toksik pada hati seperti metabolisme etanol, alkohol yang terkandung dalam minuman beralkohol. Selanjutnya, gula meningkatkan resiko untuk beberapa kondisi kronis yang sama seperti alkohol.
7. Gula Dapat Melemahkan Otak
Sebuah studi 2009 menemukan hubungan positif antara konsumsi glukosa dan penuaan sel. Penuaan sel dapat menjadi penyebab sesuatu sesederhana keriput hingga yang mengerikan seperti penyakit kronis. Tapi ada bukti lain yang mengkhawatirkan, gula juga dapat mempengaruhi penuaan otak. Sebuah studi 2012 menemukan bahwa konsumsi gula berlebih terkait dengan penurunan memori dan kesehatan kognitif secara keseluruhan.
8. Gula Tersembunyi Dalam Banyak Makanan Non-Sugar
Jangan tertipu! Gula bisa saja bersembunyi dalam saus tomat, saus bebas lemak, air tonik, kerupuk dan bahkan roti.
9. Kelebihan Gula Dapat Memperpendek Hidup
Sebuah studi 2013 memperkirakan bahwa 180.000 kematian di seluruh dunia dapat dikaitkan dengan konsumsi minuman manis. Para penulis menyimpulkan bahwa kematian terjadi karena asosiasi dengan minuman manis dan resiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung dan kanker.
10. Gula Menyebabkan Kegemukan
Gula akan memberi kalori, tetapi tidak membuat Anda merasa kenyang. Berhati-hatilah akan bahaya yang mengintai.
Penting untuk diketahui bahwa gula sederhana dari susu (dalam bentuk laktosa) tidak menampilkan efek kesehatan negatif yang sama yang kita lihat dalam literatur ketika meninjau efek gula pada tubuh. Gula sederhana yang berasal dari buah juga sarat dengan serat dan senyawa pelawan penyakit.