Waspadai Dampak Negatif Abu Vulkanik!

waktu baca 3 menit
Jumat, 14 Feb 2014 14:49 0 9 Mayrani
 

Waspadai Dampak Negatif Abu Vulkanik!Bahaya signifikan dari gunung berapi adalah abu vulkanik yang dimuntahkan tinggi ke atmosfer dan menyebabkan kerusakan lokal atau regional yang parah, atau bahkan gangguan jangka panjang di seluruh dunia.

Ada banyak gunung berapi yang ditemukan di luar sana, terutama di batas lempeng. Hal ini disebabkan tabrakan lempeng, yang menyebabkan pengangkatan kerak di atasnya. Akibat pengangkatan ini membentuk bentang alam pegunungan; mencairnya kerak akibat pemanasan gesekan yang menciptakan magma, yang dapat meledak keluar dari pegunungan ini ketika tekanan terlalu tinggi.

Sayangnya, abu vulkanik bisa sangat mudah menyebar di sekitar sistem Bumi. Pergerakan abu vulkanik tergantung pada:
– Ketinggian kolom letusan
– Ukuran partikel abu
– Jumlah abu dikeluarkan ke atmosfir
– Kondisi iklim – arah angin, kekuatan, dan kelembaban

Letusan abu yang lebih besar dapat menyebar dalam ratusan hingga ribuan kilometer arah angin dari sumber, dapat mempengaruhi iklim di tempat-tempat di sisi lain dunia. Abu yang terbawa ke atmosfer dan menyebar jauh dari pusat gempa dapat memblokir sinar matahari, sehingga bumi menjadi lebih dingin. Abu juga dapat kembali ke permukaan bumi melalui presipitasi, partikel abu terjebak dalam awan di atmosfer jatuh kembali ke bumi dengan hujan, salju, dan lain sebagainya.

Abu vulkanik mencemari biosfer melalui inhalasi oleh manusia dan hewan, dan juga dapat mempengaruhi tanaman yang tumbuh di daerah dengan sejumlah besar abu. Ketika dihirup, serat tersimpan dalam saluran udara dan pada sel paru-paru.

Komposisi Abu Vulkanik

Abu vulkanik terbuat dari potongan-potongan kecil keras bergerigi atau partikel kaca, batuan, dan mineral vulkanik, sangat abrasif dan sedikit korosif.

Material yang dilepaskan gunung berapi ke atmosfer meliputi, dilansir dari ModernSurvivalBlog.com:
– Uap air (H2O)
– Karbon Dioksida (CO2)
– Sulfur Dioksida (SO2), dapat membentuk ke hujan asam
– Asam klorida (HCl), sangat korosif
– Asam hidrofluorat (HF), sangat korosif
– Abu (partikel kaca, batuan, dan mineral vulkanik)

Dampak Kesehatan

Menghirup debu vulkanik bisa membawa efek buruk bagi kesehatan, karena aerosol berbahaya dan gas beracun dalam abu. Efek kesehatan meliputi masalah pernapasan, masalah mata, dan iritasi kulit. Berikut gejala diantaranya, dilansir dari Serc.carleton.edu:

1. Gejala pernafasan (jangka pendek)
– Beringus
– Sakit tenggorokan/batuk
– Mengi/sesak napas
– Kemungkinan bronchitus

2. Gejala mata (jangka pendek)
– Gatal atau merah
Corneal abrasion atau tergores
– Dapat menyebabkan konjungtivitis
– Mata berair

Salah satu efek jangka panjang dari abu vulkanik ialah silikosis. Silikosis merupakan penyakit yang mengakibatkan kerusakan paru-paru dan jaringan parut, dari paparan partikel bebas kristal silika. Mineral yang terkait dengan silikosis termasuk kuarsa, kristobalit, dan tridimit, yang semuanya berpotensi hadir dalam abu vulkanik.

Abu vulkanik juga dapat mencemari pasokan air.

Pencegahan

Untungnya, ada banyak cara untuk menghindari dan melindungi diri dari bahaya abu vulkanik. Tindakan pencegahan yang diterbitkan oleh Federal Emergency Management Agency (FEMA) adalah sebagai berikut:

– Mengenakan pakaian pelindung, kacamata, dan masker
– Mengunci rumah
– Orang-orang dengan kondisi pernapasan yang sudah ada harus tinggal di dalam atau dievakuasi
– Umumnya dianjurkan untuk tidak keluar rumah
– Membasahi setiap partikel debu dan abu
– Saat berkendara, jaga jarak yang tepat karena berkurangnya visibilitas
– Hindari pengerahan tenaga, karena bernapas berat menyebabkan inhalasi lebih banyak partikel ke paru-paru