3 Momen dan Cara Menangkal Pemborosan Hebat

waktu baca 4 menit
Jumat, 14 Feb 2014 16:37 0 50 Riyadh
 

Anda mungkin tahu rasanya saat kondisi keuangan tengah bagus-bagusnya – kita siap berbelanja. Hampir di setiap penjuru ada saja godaan. Rasanya semua ingin dibeli. Namun situasi penuh godaan ini tak semestinya jadi hal buruk bagi keuangan Anda.  Sebaliknya, kita bisa memandangnya sebagai kesempatan membuat keputusan pengeluaran yang baik.

Bagaimana caranya? Beberapa trik dapat membantu Anda mengatasi pikiran yang tergoda dan membentuk kebiasaan baru yang lebih membantu.

Cara Menangkal Pemborosan Hebat

Untuk saran dalam menata ulang situasi menggoda menjadi kesempatan mempraktekkan kendali diri, beberapa trik ini dapat membantu kita memilih tidak melakukan pengeluaran, sebagaimana dikutip dari Lifehacker.

Julia Galef, presiden dan rekan pendiri Center for Applied Rationality, dan Syble Solomon, coach executive dan pembuat Money Habitudes, semacam perangkat kartu permainan yang membantu pembicaraan soal uang, membagikan di antara trik mereka soal kapan saja waktu rentan terjadi pemborosan hebat serta cara mengatasinya:

DAFTAR ISI

Di Penghujung Hari yang Buruk

Mungkin Anda habis dimarahi bos, kesepakatan pembelian dibatalkan, atau rumah tengah kebanjiran – tak peduli apa yang terjadi, Anda masih bisa menggunakan cara serius menghibur diri sendiri. Seringkali, kita mencari hiburan dengan berbelanja, yang jelas-jelas kurang nyaman terasa saat mengecek rekening di keesokan paginya.

Cara Melawan Godaan: Solomon memiliki akronim untuk situasi ini – semuanya terlalu umum terjadi di penghujung hari – yang membuat kita semakin rapuh : HALT, hungry, angry, lonely, dan tired (terjemahan secara urut: lapar, marah, kesepian, kelelahan). “Jika Anda merasakan salah satunya, sadari bahwa Anda rawan membuat keputusan dengan buruk,” ungkapnya.

Triknya adalah tinggalkan perasaan ini sambil jalan. “Sebelum keluar pintu, tanyai diri sendiri bagaimana perasaan Anda dan secara sadar nilai kerapuhan nda dalam skala 1 sampai 10.” Saran Solomon. “Saat Anda mengetahui Anda tengah rapuh, Anda dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil kendali lebih.”

Galef menambahkan bahwa stres dapat membawa kita pada apa yang disebut para psikolog “distorsi kognitif,” atau pikiran berlebihan dan t ak masuk akal. (Contohnya, jika satu hal buruk terjadi pada Anda, Anda mungkin meramalkan dan berasumsi bahwa pola bakalan terulang – merubah sore yang buruk menuju spiral menurun.)

“Salah satu hal berguna yang dapat Anda lakukan untuk pengambilan keputusan adalah kemampuan mengenali petunjuk emosional bahwa Anda tengah dalam keadaan stres yang meningkat- dan mengetahui bagaimana cara destres,” ungkapnya.

(Baca juga: Cara Mengatasi Stres)

Dan saat Anda mengambil waktu beberapa menit untuk menenangkan diri sendiri, Anda cenderung dapat menyakinkan diri sendiri untuk menyimpan uang tunai kembali dalam dompet Anda.

Merayakan Kenaikan Gaji atau Bonus

Berita baik mesti dirayakan! Tentu, Anda pantas mendapat hadiah – namun terdapat perbedaan antara traktiran kecil dengan menghamburkan seluruh rezeki nomplok. Berlebihan melakukannya beresiko membuat Anda jera merayakannya dengan rasa penyesalan di keesokan hari.

Cara Melawan Godaan: Membuat keputusan yang tepat di saat Anda tengah di puncak adalah soal menata ulang kerangka pikir Anda. “Keputusan kita seringkali berhubungan dengan identitas diri kita (‘Saya tipe orang yang …’) daripada dengan tujuan kita,” tukas Galef.” Namun Anda dapat memanfaatkan ini untuk keuntungan Anda.

Dengan kata lain, apakah Anda tipe orang yang cukup berkeahlian untuk mendapatkan kenaikan gaji atau jabatan? Bagus – berarti Anda juga mesti jadi tipe orang yang cukup cerdas tak menghabiskan semuanya segera!”

Tentu Anda tak perlu menyimpan tiap recehnya: saat Anda mendapat rezeki nomplok seperti bonus, peraturan yang baik berdasarkan pengalaman adalah memadukan kerja dan hal lainnya dengan meletakkan 90% untuk prioritas keuangan Anda, dan 10% untuk hal yang Anda idamkan.

Pindah ke Rumah Baru

Ada yang disebut sindrom rumah baru: spiral pengeluaran yang dimulai saat Anda merasa rumah baru Anda memerlukan kamar mandi baru, perawatan lantai, mebel, dan hiasan. Sebelum Anda menyadarinya, Anda telah menambahkan banyak sekali pundi-pundi pembelian.

Cara Melawan Godaan: “Saat kita melakukan pembelian besar – seperti rumah baru – hal ini dapat menggelincirkan perhitungan kita terhadap pembelian yang lebih kecil,” ungkap Galef. “Inilah salah satu alasan mengapa hotel memasang tarif $ 5 untuk sekantung camilan – karena terlihat nyaris tak ada apa-apanya dibandingkan harga satu kamar hotel. Untuk melindungi diri sendiri dari pengeluaran berlebiihan setelah pindah rumah, pilihlah patokan yang berbeda daripada (dibandingkan dengan) harga rumah baru.”

(Baca juga: 8 Website untuk Inspirasi Desain Rumah)

Ia menyarankan, beri bobot tiap biaya terhadap hal lain yang dapat Anda beli dengan harga yang sama. “Sebagai contoh, apakah Anda lebih memilik punya sofa seharga $5,000, atau sofa $2,000 dan liburan berbiaya $3,000?” tanya Galef (dalam perhitungan orang Amerika, tentu berbeda dengan kita di Indonesia).

Anda akan terkejut bagaimana pembelian Anda akan nampak lebih mahal saat Anda tak membandingkannya dengan harga apartemen 3 kamar.

***

Demikian tiga waktu yang dapat menjerumuskan kita pada pemborosan hebat serta cara mengatasinya. Mari lebih bijak dan cerdas dalam mempelajari kecenderungan pribadi, agar Anda tak terjebak pada konsumerisme berlebihan yang justru merusak kesehatan finansial.

(Foto: info.shiftelearning.com)