Serangan jantung sering datang tanpa peringatan. Penyumbatan arteri mungkin akar penyebabnya, tapi biasanya ada faktor lain yang ikut memicu. Berikut adalah 6 pemicu serangan jantung yang mengejutkan dan cara untuk melindungi diri, dilansir dari Care2.com:
1. Paparan Lalu Lintas
Paparan lalu lintas memicu sekitar 8 persen dari serangan jantung di antara mereka yang rentan, menurut penelitian, dan dapat mempengaruhi Anda jika Anda seorang pengemudi, penumpang, atau bahkan pengguna sepeda di sepanjang jalan.
Penelitian sebelumnya telah mengaitkan antara lalu lintas dan serangan jantung, entah itu polusi terkait lalu lintas, stres berada di lalu lintas, atau kombinasi dari keduanya. Namun pesan yang jelas adalah bahwa terjebak dalam jam-jam sibuk kemacetan tidak baik bagi siapapun. Tanyakan atasan Anda jika Anda dapat bekerja dari rumah sehari dalam seminggu.
2. Pengerahan Tenaga Fisik
No. 2 dalam daftar pemicu serangan jantung adalah pengerahan tenaga fisik, lebih dari 6 persen dari kasus. Tapi mereka tidak berbicara tentang jenis pengerahan tenaga yang baik dari olahraga. Para penulis studi mencatat bahwa mereka yang duduk terus-menerus dalam sebagian besar waktu, dan kemudian tiba-tiba terlibat dalam aktivitas fisik berat, memiliki resiko terbesar.
Perlindungan terbaik ialah melakukan olahraga teratur setidaknya 150 menit per minggu. Melakukan olahraga berat pertama-tama di pagi hari akan mengejutkan sistem Anda dan dapat meningkatkan resiko serangan jantung.
3. Alkohol dan Kopi
Minuman ini masing-masing menyumbangkan 5 persen terhadap total resiko dalam memicu serangan jantung. Asupan alkohol berat adalah pelaku utama, meskipun dokter tidak yakin bagaimana hal itu dapat memicu serangan jantung.
Beberapa teori menyatakan bahwa terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan peradangan dan mengganggu kemampuan tubuh Anda dalam melarutkan bekuan darah.
Kopi, di sisi lain, tampaknya bekerja dengan cara yang berlawanan. Sebagian besar studi yang mengaitkan kopi dengan penyakit jantung telah menemukan bahwa orang yang minum kurang sering lebih rentan terhadap serangan jantung daripada orang yang minum banyak kopi. Jadi, jika Anda minum kurang dari satu cangkir kopi per hari, pertimbangkan untuk beralih ke teh untuk mendapatkan dorongan kafein Anda.
4. Polusi Udara
Asap, knalpot kendaraan, dan partikel-partikel kecil yang dipancarkan oleh pembakaran bergabung dan membentuk pembunuh diam-diam yang kuat. Polusi udara memicu 4,75 persen serangan jantung di antara mereka yang rentan, dan meskipun merupakan salah satu persentase terendah, penulis menganggapnya paling memprihatinkan karena tidak ada yang dapat menghindari polusi udara.
Oleh karena itu, para ahli di bidang pengobatan baru yang disebut kardiologi lingkungan sepakat, mencegah serangan jantung dengan cara lain lebih efektif daripada mencoba mengatasinya pada tingkat individu. Minimalkan stres, obati migrain jika Anda memilikinya, kurangi konsumsi daging merah dan garam, dan cobalah konsumsi diet Mediterania. Anda akan melindungi diri dari polusi udara dan semua pemicu serangan jantung lainnya yang termasuk dalam studi.
5. Perasaan Bahagia dan Marah
Emosi yang kuat tampaknya memicu serangan jantung bahkan jika emosinya baik. Kemarahan dan emosi negatif berkontribusi lebih banyak – hampir 7 persen – dibanding emosi positif, yang berkontribusi hanya 2,5 persen. “Keduanya, emosi negatif dan positif yang intens, bisa menyebabkan stres pada tubuh,” kata Jeffrey Rossman, PhD, direktur Life Management di Canyon Ranch di Lenox, Massachusetts, dan penasihat Rodale.com.
Emosi yang kuat meningkatkan produksi adrenalin, denyut jantung, dan kekakuan sel darah merah, yang jika dikombinasikan dapat memicu serangan jantung. Tapi ada alasan mengapa Anda masih harus mencoba untuk merangkul emosi yang lebih positif untuk menangkal serangan jantung. “Emosi positif umumnya menghasilkan irama jantung yang lebih seimbang daripada emosi negatif, dan mengganggu irama jantung adalah faktor dalam beberapa serangan jantung,” kata Rossman.
Selain itu, ia menambahkan, “Karena kita cenderung menolak emosi negatif, mereka menyebabkan ketegangan otot lebih dari emosi positif, termasuk ketegangan pada otot di sekeliling pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini juga menjadikan emosi negatif lebih cenderung berkontribusi terhadap serangan jantung dibandingkan emosi positif.”
6. Seks
Seks meningkatkan resiko serangan jantung sebesar 2,2 persen, penulis menemukan. Semua kegiatan horisontal dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, memicu timbulnya peristiwa jantung.
Berbagai studi yang mengamati hubungan antara seks dan serangan jantung menyimpulkan bahwa resiko ini masih relatif rendah bagi orang-orang yang sehat. Kabar baiknya, menurut sebuah studi dalam Journal of American Medical Association, adalah bahwa olahraga teratur dapat menjaga Anda dari serangan jantung yang diinduksi oleh seks.