5 Negara Berkinerja Lingkungan Terbaik dan Terburuk Di Dunia

waktu baca 3 menit
Rabu, 19 Feb 2014 18:48 0 21 Riyadh
 

Seiring isu pemanasan global yang semakin kentara, terjadi perubahan cuaca sampai ke tingkat ekstrim yang diduga diakibatkan oleh hal tersebut. Misalnya saja, beberapa film dokumenter menyoroti daratan es di kutub yang mulai mencair.

Hewan-hewan liar yang hidup di sana – seperti beruang kutub dan anjing laut – sampai harus berenang menempuh jarak yang lebih jauh untuk mencari makanan, dikarenakan daratan tempatnya berburu ataupun tempat mangsa berkumpul yang berubah menjadi lautan es. Dan itu hanya salah satu dampaknya saja.

Negara Berkinerja Lingkungan Terbaik Di Dunia

DAFTAR ISI

Indeks Performa Lingkungan/ Environmental Performance Index (EPI)

Tak seperti sebelum-sebelumnya, sebut saja sepuluh tahun yang lalu, kini bahasan pemanasan global tak lagi dianggap sebatas wacana. Permasalahan lingkungan semakin menjadi perhatian serius di berbagai negara. Dan di antara negara-negara yang mulai pekerjaan rumahnya, sebagian ada yang menonjol, dan sebagian masih buruk kinerjanya.

Hal ini bisa terlihat dari Indeks Performa Lingkungan/ Environmetal Performance Index (EPI). Indeks ini menilai seberapa baik suatu negara melindungi warganya dari bahaya lingkungan dan seberapa baik mereka melindungi ekosistem dari gangguan manusia.

Indeks ini mengumpulkan data untuk sembilan kategori – mulai dari kualitas udara hingga kesehatan hutan dan lautan – menggunakan 20 indikator secara keseluruhan.

Dari sana dihasilkan laporan yang disiapkan oleh Yale University Center for Environmental Law and Policy dan Columbia University Center for International Earth Science Information Network dimana di dalamnya dapat diketahui peringkat performa lingkungan dari 178 negara.

Ingin tahu peringkat negara terhijau? Berikut ini daftarnya beserta lima negara berlingkungan terburuk sebagaimana diulas dalam Fast Company, Senin (03/02/14).

Lima Negara ‘Terhijau’

Ingin tahu negara yang indah juga melindungi kesehatan warganya? Adalah Swiss yang menonjol sebagai jawaban. Rupanya Swiss punya hal bagus lain di samping coklatnya.

Swiss telah sangat baik melakukan pekerjaan rumahnya dalam mengelola lingkungan dan melindungi kesehatan manusia. Sedangkan Somalia, Haiti, dan Afghanistan—mungkin Anda telah menduganya—tidak terlalu baik. Mereka tergolong negara berkinerja terburuk dalam peringkat performa lingkungan. (Patut dicatat bahwa negara yang dikatakan berkinerja buruk di sini sebagian tergolong negara konflik).

Berikut ini daftar lengkap untuk  lima negara terhijau :

  1. Swiss
  2. Luksemburg
  3. Australia
  4. Singapura
  5. Republik Ceko

Setelah Swiss menyusul Luksemburg, Australia, Singapura, dan Republik Ceko. Di peringkat ke enam, Jerman lah yang menjadi negara berekonomi kuat berperingkat pertama, disusul Britania Raya di peringkat 12 . Delapan belas dari 20 negara teratas  berasal dari Eropa, dengan Kanada di peringkat 24, Jepang di peringkat 26, dan Amerika Serikat di peringkat 33.

 Lima Negara Berkinerja Lingkungan Terburuk

Sementara negara yang lebih kaya cenderung memiliki peringkat yang lebih baik, beberapa negara makmur yang tergolong baru masih berperingkat cukup buruk. Contohnya, China di peringkat 118 dan India di peringkat 155. Rusia dan Brazil secara berturut-turut berada di peringkat 73 dan 77.

Inilah dia lima negara berlingkungan terburuk:

  • 174. Afghanistan
  • 175. Lesotho
  • 176. Haiti
  • 177. Mali
  • 178. Somalia

Selain peringkat negara dalam indeks performa lingkungan, laporan indeks ini juga menyediakan “kartu skor” keseluruhan untuk lingkungan, yang menunjukkan bagaimana tren bergerak ke arah yang berbeda. Selain itu, 2 milyar lebih orang memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi yang pantas pada masa sekarang dibandingkan tahun 1990.

Dan sekarang area samudera dan lautan yang dilindungi dari pembangunan telah meningkat. Di sisi lain, kualitas udara semakin buruk di banyak tempat, dan persediaan ikan seringkali dieksploitasi secara berlebihan.

Tambahan pula, “kapabilitas pengawasan”—mewakili kemampuan di masa depan untuk mencegah kerusakan – repotnya seringkali lemah terutama seputar agrikultur dan air segar.

(Foto: Wikitravel.org)