Terong Belanda adalah buah-buahan yang seringkali dilupakan oleh banyak orang, padahal buah ini memiliki rasa tidak kalah dengan buah lainnya. Terutama dalam hal kandungan nutrisinya.
Sebagaimana dijelaskan dalam freshanjuici.co.ke, terong Belanda atau Tamarillo (Cyphomandra betacea) adalah buah berkulit jingga merah, dengan ukuran dan bentuk seperti sebuah tomat memanjang.
Tamarillo berasal dalam keluarga tanaman yang meliputi tomat, terung, lada, dan kentang. Buah subtropis ini diperkirakan berasal dari daerah Andes Ekuador, Peru dan Kolombia, di mana ia berkembang di ketinggian di atas 5000 kaki.
Dari sana tamarillo yang tersebar di seluruh dataran tinggi Amerika Tengah, Hindia Barat, dan akhirnya ke Hindia Timur, oleh pedagang Spanyol, Belanda dan Portugis. Maka tak heran jika tanaman ini kita kenal dengan nama terong Belanda.
Dari wikipedia.org, terong belanda adalah jenis tanaman anggota keluarga terung-terungan (Solanaceae) yang mulai di kembangkan di Bogor, Jawa Barat sejak tahun 1941. Di Indonesia terung ini mungkin pertama kali dibawa dan dikembangkan di Indonesia oleh orang Belanda pada waktu itu sehingga dikenal dengan nama terung belanda, padahal buah tersebut berasal dari daerah Amazon di Amerika Latin.
Pada abad ke-19 sekelompok horticulturists memperkenalkan terong Belanda ke Selandia Baru dan pada tahun 1967 buah ini dipasarkan dengan nama eksotis tamarillo. Selandia Baru masih salah satu produsen terbesar tamarillo di dunia. Buah ini juga dibudidayakan di Australia, India, Portugal, dan di beberapa bagian Afrika, terutama Kenya.
Terong Belanda memiliki cita rasa yang asam. Namun, ketika sudah matang bisa dimakan dengan taburan garam atau gula dan sedikit jeruk nipis atau jus lemon.
DAFTAR ISI
Buah terong Belanda ini dimanfaatkan dengan cara dimakan sebagai buah segar, untuk bumbu masak, sayuran dan minuman.Buah terong ini dapat dimakan segar, direbus, dibuat asinan, dan lain sebagainya.
Terong Belanda mengandung provitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan vitamin C untuk mengobati sariawan, panas dalam dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Terong Belanda mengandung antosianin yang termasuk kedalam golongan flavonoid yang merupakan salah satu jenis antioksidan, serat yang tinggi di dalam buahnya bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit.
Selain itu, terong Belanda adalah sumber antioksidan yag menakjubkan karena mengandung jenis flavonoid yang dikenal sebagai anthocyanin. Selain itu , dan yang lebih penting mengandung karotenoid lycopene dan beta karoten.
Manfaat kesehatan Lycopene adalah untuk menetralisir atau menghambat radikal bebas. Radikal bebas adalah penyebab dari penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker.
Selain itu, berbagai penelitian in- vitro telah menunjukkan bahwa lycopene sangat efektif melawan kanker prostat. Lycopene, bersama dengan karotenoid lain, beta-corotene, lutein dan zeaxanthin, membantu melindungi dan memperbaiki sel-sel terhadap kerusakan DNA, sehingga membantu mencegah penuaan dini.
Namun, dari empat karotenoid, lycopene memiliki aktivitas antioksidan yang jauh lebih tinggi.
Kelompok flavonoid yang disebut anthocyanin yang ditemukan dalam pigmen warna tanaman merah atau ungu, yang dikenal sebagai fitokimia. Selain terong Belanda, anthocyanin juga ditemukan dalam cranberry, blueberry dan kubis merah.
Flavonoid ini bersifat antimikroba, anti inflamasi dan membantu menetralisir radikal bebas. Dan juga dapat memberikan manfaat kesehatan terhadap diabetes, penyakit nuerological, kanker dan penuaan.
**
Terong Belanda juga merupakan sumber yang baik dari vitamin C, serta kalsium, kalium, fosfor, sodium dan magnesium. Seratus gram daging buah terong Belanda memiliki kandungan 2 gr protein, 1.6 gr serat dan sekitar 50 kalori.
(foto: dico-cuisine.fr)