Mungkin bagi kita yang sudah familiar dengan forum-forum tentang kehamilan, sering mendengar tentang istilah keguguran spontan.
Sebenarnya apakah yang terjadi dan dapat menyebabkan keguguran spontan tersebut? Untuk itu perlu ditilik perpengalaman yang dialami karena kasus keguguran tidak selalu sama, sangat tergantung dan mendominasi keadaan masing-masing ibu pada saat kehamilan.
Ada beberapa kejadian yang menyatakan ada kejadian keguguran di saat kehamilan masih sangat muda.
Bisa saja di saat si ibu baru mengetahui dengan menggunakan alat test kehamilan, namun selang beberapa hari tidak lagi muncul tanda kehamilan atau tanda positif pasa saat penggunaan alat test kehamilan lagi. Hal inilah yang sering terjadi pada keguguran spontan, dimana kondisi si ibu masih terlalu rentan sehingga kehamilan tidak benar-benar terjadi.
DAFTAR ISI
Sebenarnya keguguran spontan adalah terjadinya penebalan lapisan di dalam rahim yang di sebut endometrium, yang merupakan tempat untuk calon janin.
Pada kasus keguguran spontan ini sebenarnya pembuahan sperma terhadap sel telur tidak berlangsung sempurna, sehingga proses pembuahan ini menyebabkan sel telur yang dibuahi tidak dapat bertahan dan akhirnya gugur.
Keguguran spontan ini secara garis besar adalah benih calon janin tidak dapat bertahan sehingga terjadi kegagalan kehamilan. Namun hal ini tidak berbahaya, karena tidak diperlukan tindakan kuretase. Akan luruh sendiri seperti haid biasanya namun dengan rasa sakit yang lebih terasa dari haid biasa.
Keguguran spontan seperti kasus di atas adalah kejadian keguguran spontan yang paling banyak terjadi, sekitar 90% kasus keguguran spontan adalah diakibatkan pembuahan yang tidak sempurna, 10% lagi kasus keguguran spontan adalah akibat kelalaian orangtua terutama si ibu dalam menjaga kehamilannya.
Keluarnya janin atau embrio calon janin disepakati WHO sebagai keguguran spontan jika berat janin masih di bawah 500 gram, atau masih di bawah usia kehamilan 20 minggu.
Banyak kasus yang terjadi di beberapa rumah sakit dengan keguguran spontan ini, dan kemungkinan jumlahnya akan semakin besar jika disurvey lebih lanjut di masyarakat. Dan mayoritas kejadian keguguran spontan ini pada usia kehamilan di bawah 12 minggu.
Sebagai calon ibu alangkah baiknya kita bisa mengurangi dan mencegah resiko terjadinya keguguran spontan dengan menjaga dan merawat serta rutin memeriksakan kandungan ke dokter kandungan.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya keguguran spontan :
1. Jangan menunda memeriksakan diri ke dokter kandungan atau bidan jika anda sudah telat datang bulan. Ini dilakukan agar kondisi rahim anda segera diketahui, apakah ada kehamilan atau tidak.
2. Jangan terlalu percaya dengan hasil test pack atau alat test kehamilan, anda harus meminta pendapat kedua ke dokter kandungan atau bidan yang lebih berkompeten.
3. Mulai kurangi aktifitas seksual yang terlalu berat (banyak kontraksi) untuk sementara waktu mengingat kondisi janin masih sangat lemah.
4. Selalu berkonsultasi rutin dengan dokter anda.