Keunikan Berbagai Tradisi Natal di Tanah Air

tradisi natal di IndonesiaIndonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan. Adanya berbagai macam kebudayaan tersebut memberi warna tersendiri bagi keragaman penganut berbagai agama di Indonesia.

Nah, saat perayaan Natal banyak warna warni tradisi yang melengkapi perayaan umat kristiani tersebut. Tradisi Natal di berbagai daerah Indonesia sangat menarik karena merupakan bentuk pengekspresian perayaan Yesus Kristus yang dibaurkan dengan tradisi masyarakat setempat.

Mau tahu tradisi Natal apa saja yang ada di Indonesia? Silahkan simak terus ulasannya.

DAFTAR ISI

Tradisi Natal di Papua

Propinsi paling ujung Indonesia ini memiliki tradisi Natal yang unik yakni Pesta Barapen alias membakar daging Babi menggunakan batu yang dipanaskan. Pesta ini bisa diadakan di alam terbuka atau dimodifikasi dalam dapur – dapur rumah penduduk.

Selain itu masyarakat memeriahkan kediaman masing – masing dengan memasang berbagai aksesoris dan dekorasi yang bertema kelahiran Yesus lengkap dengan lagu – lagu Natal yang diputar hampir 24 jam.

Tradisi Natal di Ambon

Beralih ke Ambon, yang terlihat mencolok ketika tiba hari kelahiran Yesus adalah tradisi Natal dengan membunyikan sirine kapal dan lonceng gereja serentak pada tengah malam 24 Desember. Wah, tentunya momen tersebut terasa meriah bukan?

Tak lupa biasanya momen tersebut juga identik dengan diadakannya pertemuan dengan keluarga besar yang diisi dengan pesta makan malam dan berdoa bersama – sama.

Tradisi Natal di Manado

Tradisi Natal lainnya berasal dari Manado dimana semenjak tanggal 1 Desember sudah diadakan ibadah pra-natal hingga hari Natal itu sendiri tiba. Selama masa tersebut pejabat – pejabat Pemda mengadakan acara Safari Natal berupa mengikuti kegiatan ibadah pra-natal di setiap kecamatan yang berbeda – beda.

Selain itu ada pula tradisi Natal mengunjungi makam leluhur sambil membersihkan dan merapikan keadaan di sekitar makam. Kemeriahan Natal di Manado biasanya memuncak pada hari Minggu pertama Januari dengan acara Kunci Taon. Dimana masyarakat melakukan pawai keliling kampung dengan berbagai kostum menarik.

Tradisi Natal di Toraja

Lain lagi dengan Toraja, di sana Pemda setempat menunjukkan kepedulian Natal dengan mengadakan festival pariwisata dan budaya dengan tajuk ‘Lovely December’. Festival ini dimulai semenjak awal Desember dengan puncaknya pada 26 Desember dan dihelat tradisi Natal berupa arak –arakan yang disebut dengan Lettoan.

Uniknya Lovely December  ini bisa diikuti oleh setiap pemeluk agama karena sifatnya yang merangkul setiap lapisan masyarakat untuk bergotong royong menikmati kedamaian Natal. Tentunya bagi umat Kristiani selain mengikuti kegiatan Pemda juga mengadakan ibadah dan ritual menghias rumah dengan pernak pernik Natal.

Tradisi Natal di Bali

Sedangkan di Bali perayaan Natal tidak bisa lepas dari tradisi kebudayaan Bali sendiri. Para pemeluk Kristen Bali biasanya merayakan Natal dengan menggunakan pakaian khas yang terdiri dari kebaya, kain kamen,

destar, dan selendang. Warna yang umum dipakai adalah hitam dan putih. Tak lupa gereja juga dihiasi dengan jalinan hiasan janur yang disebut dengan Penjor. Wah, pembauran budaya yang menarik sekali bukan?

Tradisi Natal di Yogyakarta

Hal yang hampir sama terlihat dalam suasana Tradisi Natal di Yogyakarta. Pembauran budaya terasa kental di sana. Kerap kali pendeta memimpin ibadah gereja menggunakan baju beskap lengkap dengan blangkonnya.

Ceramah pun menggunakan bahasa Jawa halus dilengkapi dengan pertunjukan Wayang Kulit dengan tema ‘Kelahiran Kristus’. Selain itu anak – anak kecil juga kerap mendapat salam tempel atau angpau ketika diadakan kunjungan keluarga atau silaturahmi.

(FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana/11.)